RANCAH POST – Oppo Pad 2 merupakan tablet terbaru Oppo yang mengawali debutnya di China pada akhir Maret 2023 lalu. Kini, tablet tersebut dikabarkan telah mengantongi sertifikasi SIRIM di Malaysia.
Kemunculan tablet Oppo Pad 2 di database Standard and Industrial Research Institute of Malaysia (SIRIM) mengindikasikan bahwa perangkat ini akan segera rilis di pasar internasional.
Tablet teranyar buatan Oppo itu terlihat di database SIRIM dengan menyandang nomor model OPD2202. Namun sayangnya tidak ada informasi spesifikasi apapun yang ditampilkan oleh situs sertifikasi tersebut.
Besar kemungkinan spesifikasi Oppo Pad 2 versi global akan sama dengan yang dijual di pasar China. Artinya, tablet ini akan hadir mengusung layar IPS LCD berbentang 11.61 inci yang menyuguhkan resolusi 2.000 x 2.800 piksel.
Layar Oppo Pad 2 juga hadir dengan teknologi Dolby Vision dan refresh rate 144 Hz. Tablet ini ditenagai SoC Mediatek Dimensity 9000 yang dipadu RAM berjenis LPDDR5 berkapasitas hingga 12 GB dan penyimpanan UFS 3.1 yang mencapai 512 GB.
Di bagian optik, tablet ini diperkaya satu kamera belakang berkekuatan 13 MP yang diklaim sanggup menghasilkan video dengan resolusi 4K. Sedangkan kamera depannya berkekuatan 8 MP yang mendukung perekaman video FHD (1080p) pada 30 fps.
Soal sumber daya, Oppo Pad 2 memiliki baterai 9.510 mAh yang disertai teknologi fast charging 67W. Tablet ini menjalankan sistem operasi Android 12 yang dipoles antarmuka ColorOS 13.1.
Oppo Pad 2 hanya tersedia dalam varian WiFi only yang artinya tidak bisa dipasangi SIM card. Adapun fitur-fitur lain yang dibawanya termasuk WiFi 6, Bluetooth 5.3 dan port USB-C.
Hadir dalam pilihan warna Light Feather Gold dan Nebula Grey, tablet ini dibanderol 2.999 yuan (sekitar Rp 6.6 jutaan) untuk versi 8/256 GB dan 3.399 yuan (sekitar Rp 7.5 jutaan) untuk varian 12/256 GB.
BACA JUGA: Oppo A1x Meluncur dengan Dimensity 700 dan Baterai 5.000 mAh
Sedangkan varian RAM 12 GB dengan internal 512 GB dipatok harga 3.999 yuan (sekitar Rp 8.9 jutaan). Besar kemungkinan harga untuk pasar global bakal lebih mahal dari harga China.