Berita Nasional, RANCAH POST – Seorang anak SD berinisial MR di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri karena kerap di bully oleh teman-temannya di sekolah.
Kejadian tersebut diketahui terjadi pada Senin, 27 Februari 2023 sekitar pukul 15.00 WIB di rumahnya.
Dikutip dari Kompas.tv, hal itu berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi. MR ditemukan dalam keadaan tergantung di dapur rumah.
Menurut penjelasan Basori, yang pertama kali menemukan MR dalam keadaan tergantung adalah ibunya, WS (50).
Namun, WS kesulitan menurunkan anaknya dari jeratan tali karena jari tangannya yang tidak utuh, ia merupakan penyandang disabilitas.
Karena hal itu, WS pun segera menelepon kakak korban yang sedang bekerja agar segera pulang. Tak berselang lama, kakak MR tiba di rumah bersama tiga orang temannya.
Mereka mendapati MR masih dalam kondisi tergantung dan segera menurunkannya. Ketika diperiksa, nadir korban masih berdenyut dan langsung dibawa ke klinik setempat di daerah Pancer.
Sayangnya, nyawa korban tak tertolong. Korban diduga meninggal dunia dalam perjalanan. Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Pihak keluarga sendiri tidak menghendaki adanya otopsi pada tubuh korban. Oleh karena itu, jenazah korban pun dibawa pulang ke rumah duka dan langsung dimakamkan.
Terkait penyebab anak SD di Banyuwangi yang nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri, pihak keluarga mengatakan bahwa MR kerap di bully oleh teman-temannya di sekolah.
MR menjadi korban perundungan karena tidak memiliki ayah atau yatim. Setelah ayahnya meninggal dunia, MR diketahui tinggal bersama kakak dan ibunya.
BACA JUGA: Bocah di Tasikmalaya Dipaksa Setubuhi Kucing oleh Teman-temannya, Depresi hingga Meninggal
“Kata ibunya, kalau dia pulang, ngambek tidak menyapa, berarti sedang dongkol. Pernah ditanya sama ibunya, katanya begitu karena di-bully teman-temannya karena dia anak yatim,” papar Basori.