Berita Nasional, RANCAH POST – Gunung Semeru mengalami erupsi disertai luncuran awan panas guguran sejauh 7 KM pada Minggu, 3 Desember 2022, pukul 02.46 WIB. Tinggi kolom abu akibat letusan teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak.
Kolom abu termati berawarna kelabu dengan intensitas sedang sampai tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan druasi 0 detik.
Pasca erupsi gunung dengan ketinggian 3.676 meter di bawah permukaan laut itu, ribuan warga di Lumajang, Jawa Timur pun mengungsi.
Dikutip dari Beritasatu.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur memfasilitasi sebanyak 2.219 jiwa di pengungsian akibat erupsii gunung Semeru.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto mengatakan, ribuan pengungs saat ini ditampung di 12 tempat. Sebanyak 266 orang pengungsi ditampung di lingkungan SDN 4 Supiturang, 79 orang di Masjid Supiturang.
70 orang di Masjid Nurul Jadid Pronojiwo, 217 orang di Balai Desa Oro-oro Ombo, 100 orang di SMPN 2 Pronojiwo, 119 orang di SDN 2 Sumberhurip, dan 228 orang di Balai Desa Sumberhurip.
Selain itu, 131 orang pengungsi ditampung di Balai Desa Penanggal, 52 orang di Pos Gunung Sawu Candipuro, 216 orang di Balai Desa Pasirian, 150 orang di Lapangan Candipuro dan jumlah pengungsi terbanyak ada di Kantor Kecamatan Candipuro, yakni sebanyak 600 jiwa.
Lebih lanjut, Gatot mengatakan, untuk layanan kesehatan pihaknya telah menyiapkan tempat perawatan sementara rujukan di Puskesmas Pasirian, Tempeh, Penanggal dan Candipuro.
Petugas pun dikatakan masih terus melakukan pendataan pengungsi untuk memaksimalkan bantuan. Sehingga data-data yang ada bisa berubah sampai pendataan berakhir.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada informasi dan laporan terkait jatuhnya korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru.
BACA JUGA: Viral Video Kerbau Selamat dari Erupsi Gunung Semeru Meski Tubuhnya Terkubur Lahar
Saat ini, PVMBG Badan Geologi ESDM menaikkkan status Gunung Semeru dari siaga menjadi awas.