Sosial Media, RANCAH POST – Beberapa waktu lalu warganet di media sosial dihebohkan dengan beredarnya informasi soal driver ojek online (ojol) yang menjadi korban kejahatan jalanan atau klitih.
Akibat aksi klitih itu, mata driver ojol itu lebam bahkan diklaim nyaris buta. Peristiwa itu viral, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @jogja_ig pada Jumat, 15 April 2022.
Menurut keterangan unggahan, aksi klitih itu terjadi di pertigaan barat Mirota Kampus, Kelurahan Terban, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
Informasi yang viral di berbagai media sosial itu pun segera ditangani oleh petugas kepolisian. Mereka langsung melakukan penyelidikan di lapangan.
Melansir Okezone.com, menurut Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi, pihaknya langsung bergerak cepat mengumpulkan informasi terkait kasus tersebut, sampai akhirnya didapatkan info terkait identitas si driver.
Paslanya, polisi yang melakukan penyelidikan di tempat yang diduga TKP, menemukan fakta tidak ada kejadian seperti yang menimpa driver ojol itu.
Diketahui, driver ojol itu berinisial AK (24) asal Kota Yogyakarta itu langsung menjalani pemeriksaan.
Ketika diperiksa, polisi menemukan ada banyak kejanggalan. Selain itu, saat fakta yang diungkapkan oleh AK disusun dan dilakukan pra rekonstruksi, hasilnya ternyata banyak kejanggalan.
Pada akhirnya, AK pun mengakui bahwa cerita dirinya menjadi korban klitih ternyata tidak benar-benar terjadi. Ia hanya mengarang cerita karena takut dimarahi oleh istrinya.
Lebih lanjut, Ade Ary mengungkapkan, kepada istrinya AK mengaku menjadi korban klitih di kawasan Blimbingsari.
AK mengarang cerita dipepet delapan orang dengan 4 motor, sembari membawa senjata tajam dan dipukul menggunakan kunci inggris.
Namun faktanya, AK babak belur karena berkelahi dengan rekannya berinisial AP (25) warga Depok, Sleman.
Kronologi sebenarnya adalah diawali pada Selasa, 12 April 2022 sekitar pukul 23.00 WIB, di Jalan Kaliurang, AK berkumpul bersama 3-4 orang rekannya. Salah satu dari mereka adalah AP.
Kemudian, mereka mengkonsumsi minuman keras jenis gedang kluthuk. Ketika menenggak miras, AP menceritakan soal permasalahan dirinya dengan sang calon sitri.
AK lantas menyela dengan agak memaksa untuk becerita tentang permasalahan tersebut, namun AP menolak yang akhirnya terjadi cekcok.
AP yang tidak terima pun langsung memukul AK dengan tangan kosong. Pukulan itu mengenai bawah mata bagian kanan hingga lebam.
Dan cerita bohong yang dibuat AK dimulai pada saat ia pulang ke rumah dan bertemu istrinya, M. Ia menceritakan kalau dirinya menjadi korban klitih hingga mengalami lebam di wajahnya.
AK nekat mengarang cerita bohong karena takut dimarahi oleh istrinya ketika mengetahui ia mabuk-mabukan saat bekerja.
Tidak hanya kepada istrinya, ia juga menceritakan hal ini ke teman sesama driver ojol, sampai akhirnya menjadi viral di media sosial.
Permasalahan ini, kata Ade Ary, tentu sangat serius. Berita bohong ini layaknya virus yang cepat menyebar.
Sampai saat ini, AK dan AP masih berstatus sebagai saksi. Polisi masih terus melakukan pendalaman dan akan memproses kasus ini jika ditemukan adanya tindak pidana.
BACA JUGA: Klitih di Jogja Meresahkan, Wisatawan ini Akhirnya Pilih Percepat Pulang Liburan
Jika nanti terbukti, mereka akan dijerat dengan tindakan penyebaran berita bohong yang mengakibatkan keonaran dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.