Berita Nasional, RANCAH POST – Beredar sebuah video yang memperlihatkan detik-detik seorang petani diseret buaya di pinggir kanal saat membersihkan diri. Video tersebut direkam oleh temannya dan kini viral di media sosial.
Petani tersebut diketahui bernama Luther (40), warga Desa Bebakung, Kecamatan Betayau, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara.
Petani tersebut diseret buaya ketika membersihkan diri di pinggir kanal milik PT Adindo Hutani Lestari (AHL) di KM 5 Desa Bebatu pada Rabu, 16 Februari 2022.
Dikutip dari Kompas.com, Kapolsek Sesayap Hilir, Iptu Jaimin mengatakan, saat kejadian Luther sedang melintasi jalan sepanjang kanal dengan mengendarai mobil bak terbuka bermuatan 10 balik kayu ulin.
Tak sendirian, pria 40 tahun itu ditemani dua keneknya, Martinus De Pores Ison (22) dan Labo Saputra (21).
Setelah selesai membongkar muatan, ia pun istirahat dan mengambil daun nipah, lalu membersihkan diri di pinggir kanal.
Korban juga sudah melihat adanya plang larangan mendekati kanal karena ada buaya. Akan tetapi, ia bilang ketika itu sedang tidak ada buaya.
Akhirnya Luther pun turun secara perlahan ke dalam kanal. Namun nahas, tiba-tiba muncul buaya yang langsung menerkamnya.
Korban diterkam buaya di bagian kepala dan dibawa ke kedalaman kanal. Sebelum akhirnya tenggelam, ia sempat berteriak ‘Uy’.
Detik-detik Luther turun ke pinggir kanal sempat terekam kamera salah satu rekannya. Saat itu rekan korban memilih berada jauh dari area kanal karena memang berbahaya.
Lantaran terkejut dengan buaya yang menyerang secara tiba-tiba, ponsel yang digunakan merekam pun jatuh dan hanya merekam bagian ekor buaya saja usai membawa masuk korban ke dalam air.
Setelah itu, rekannya langsung mengejar melalui pinggir tanggul dan meminta teman yang lain juga untuk segera meminta pertolongan ke warga sekitar.
Buaya tersebut pun sempat kembali mincul namun sudah cukup jauh dari lokasi awal korban diterkam. Menurut saksi, buaya yang menerkam Luther diperkirakan memiliki panjang 4 meter.
Selanjutnya, proses pencarian korban terus dilakukan dengan melibatkan tim SAR, warga sekitar, hingga pawang buaya.
Sejumlah ritual untuk memanggil buaya sudah dicoba, dan masyarakat juga sudah menyetrum kanal menggunakan kabel genset. Hal itu agar jika ada buaya bisa keluar dan tanda-tanda keberadaan korban bisa ditemukan.
BACA JUGA: Hendak Beri Makan, Wanita ini Terpeleset dan Dilahap Hidup-Hidup oleh Seekor Buaya
5 personel dari Basarnas dikerahkan untuk mencari korban dan dengan menurunkan sarana baru berupa Aqua Eye, di mana alat tersebut mampu mendeteksi keberadaan makhluk hidup di bawah air .Namun sampai saat ini korban masih belum ditemukan.