Berita Internasional, RANCAH POST – Baru-baru ini warganet dibuat ngeri dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan detik-detik lempengan batu tebing pecah dan runtuh menimpa peraru wisatawan di Danau Furnas, Brasil.
Dalam video tersebut terlihat sejumlah perahu kecil bergerak perlahan di dekat tebing. Kemudian bongkahan tebing batu yang menjulang tinggi tiba-tiba jatuh dan menimpa wisatawan yang berada di perahu tersebut.
Mereka terdengar berteriak ketakutan melihat kejadian tersebut. Video yang memperlihatkan kejadian mengerikan itu direkam oleh seseorang dari kapal. Kejadian itu terjadi di Danau Furnas di Capitólio di negara bagian Minas Gerais, Brasil, pada Sabtu 8 Januari 2022.
Melansir Detik.com, diketahui jumlah korban tewas akibat tebing yang runtuh menimpa perahu wisata bertambah dari 7 menjadi 8 orang. Kini tim penyelamat masih melakukan pencarian sejjumlah orang masih hilang dalam kejadian ini.
Dilansir AFF, jenazah terakhir ditemukan terendam air, kata petugas penyelamat, Rodrigo Castro, dari negara bagian Minas Gerais, memperbarui jumlah korban dari tujuh jadi delapan.
Pada Sabtu, 8 Januari 2022, para turis panik menyaksikan dari kapal lain saat pecahan batu besar pecah dari tebing dan jatuh menimpa empat kapan di bawahnya.
Akibat kejadian ini, lebih dari 30 orang dilaporkan terluka, termasuk sembilan orang yang harus dirawat di rumah sakit.
Saat itu, para wistawan sedang melihat tebing, gua, dan air terjun yang mengelilingi Danau Furnas, yang dibentuk oleh bendungan pembangkit listrik tenaga air dengan nama yang sama.
Detik-detik tebing runtuh menimpa wisatawan di Danau Furnas, Brasil ramai diunggah oleh banyak akun di media sosial.
Presiden Jair Bolsonaro me-retweet beberapa video ini di akun Twitter-nya, dan melaporkan bahwa “segera setelah bencana yang tidak menguntungkan terjadi, Angkatan Laut Brasil pindah ke lokasi untuk menyelamatkan para korban dan mengangkut yang terluka,”.
Menurut petugas pemadam kebakaran, hujan yang lebat telah turun dalam beberapa hari terakhir di Brasil tenggara, mungkin mempercepat keruntuhan.
Ahli geografi Eduardo Bulhoes dari Universitas Federal Fluminense mengatakan kepada AFP bahwa batu jatuh di daerah itu, di mana erosi alami terus terjadi, lebih mungkin terjadi selama musim hujan di bulan Desember dan Januari.
BACA JUGA: Ilmuwan Kunjungi Bangkai Kapal Titanic, Kondisinya Menyedihkan Akibat Bakteri Mengerikan Ini
Ia menyarankan menjauhkan para wisatawan dari tebing untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.