RANCAH POST – Motorola resmi memperkenalkan smartphone 5G terbarunya yang dijuluki Motorola Moto G51, smartphone ini merupakan hasil kolaborasi perusahaan dengan penyedia jasa seluler China Mobile.
Moto G51 menjadi ponsel Android pertama di dunia yang ditenagai oleh chipset Snapdragon 480 Plus yang merupakan peningkatan dari Snapdragon 480, dimana chipset ini terdapat di pendahulunya yaitu Moto G50.
Sejumlah pengamat gadget sepakat berpendapat bahwa Moto G51 siap bersaing dengan Nokia G50, Vivo Y72, Oppo A74 dan OnePlus Nord N200 5G karena sama-sama dikategorikan sebagai ponsel kelas menengah.
Untuk spesifikasinya sendiri, Moto G51 membawa layar HD+ seluas 6.8 inci yang menggunakan panel berjenis IPS LCD. Layar ini diberkati kemampuan refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 240Hz.
Pada bagian tengah atas layarnya terdapat sebuah lubang atau punch hole yang menjadi wadah kamera selfie 13 MP. Sementara di belakang, Motorola memberikan pengaturan triple camera.
Nah, ketiga kamera belakang ponsel ini terdiri dari kamera utama 50 MP (wide, PDAF), ultrawide f/2.2 dan depth sensor 2 MP f/2.4.
Chipset Snapdragon 480 Plus yang dipercaya sebagai dapur pacunya dipasangkan dengan RAM 8 GB dan penyimpanan internal UFS 2.2 berkapasitas 128 GB yang dapat diperluas hingga 512 GB dengan kartu microSD.
Tak hanya kapasitas internal storage-nya saja yang bisa diperluas, melainkan RAM di ponsel ini juga dapat ditambah hingga 3 GB (total 11 GB) karena adanya fitur RAM virtual.
Di departemen catu daya, perusahaan melengkapinya dengan baterai jumbo 5.000 mAh. Tapi sayang, dukungan fast charging yang diberikan hanya 10W, dengan begitu butuh waktu yang cukup lama untuk mengisi baterai hingga full.
Dilansir dari Gizmochina, Sabtu (06/11/2021), handset ini mendukung jaringan 5G standalone (SA) dan non-standalone (NSA) serta memiliki speaker berkualitas Dolby Atmos.
BACA JUGA: Motorola Moto E40 Debut dengan Layar 90Hz dan Kamera 48MP, Harganya?
Terkait harga, Motorola Moto G51 dilepas ke pasar China dengan banderol 1.499 yuan (sekitar Rp 3.3 jutaan). Sejauh ini belum ada informasi yang menyinggung perihal ketersediaan perangkat ini di negara lain.