Berita Selebriti, RANCAH POST – Selebgram Rachel Vennya terus menjadi sorotan banyak pihak setelah dirinya ketahuan kabur dari karantina. Netizen hingga sejumlah selebriti pun ramai mengecam tindakan selebgram dengan 6,7 followers itu.
Salah satu selebriti yang terus bersuara atas pelanggaran karantika yang dilakukan Rachel adalah Nikita Mirzani.
Ketika menghadiri podcast Deddy Corbuzier, Nikita Mirzani mengungkap bahwa Rachel Vennya sudah kabur dua kali.
“Rachel Vennya itu kabur dari karantina bukan yang ke LA doang, dia juga sempat kabur, eh bukan kabur tapi mungkin dia gak karatina seperti manusia pada umumnya,” ungkap Nikita Mirzani kepada Deddy Corbuzier.
“Gua enggak hoax, karena dia taruh sendiri di feed-nya. Gue kan orangnya kepoan kan, gue pantau kan Instagram-nya (Rachel Vennya). Dalam setahun ini ternyata dia gak cuma ke Amerika, tapi juga sempet ke Dubai,” sambungnya.
Menurut Nikita, tindakan Rachel Vennya yang pertama bisa lolos karena mungkin orang-orang tidak terlalu menyadarinya.
Secara terang-terangan, ibu tiga anak ini meminta keadilan supaya Rachel Vennya diproses secara hukum dan dipenjara atas perbuatannya.
Ia yang akan berangkat ke luar negeri juga mengatakan siap menjalani aturan karantina asalkan Rachel dipenjara.
“Minggu depan mau ke Swiss, ya gue nggak mau karantina. Gue mau dikarantina asal Rachel Vennya dipenjara dulu,” ujar Nikita.
Ia tidak terima jika Rachel bisa lolos dari jeratan hukum dan selesai hanya dengan meminta maaf saja, apalagi hal ini sudah dilakukan sebanyak dua kali.
Nikita Mirzani juga tidak mentoleransi jika Rachel Vennya mendapat hukuman seperti melakukan kerja sosial.
Deddy Corbuzier pun memahami penolakan Nikita jika hal yang dilakukan Rachel selesai hanya dengan meminta maaf. Sebab jika hal tersebut terjadi pada Rachel, maka masyarakat lainnya pun akan menuntut hak yang sama.
BACA JUGA: Rachel Vennya Gelar Sayembara Cari Haters Berhadiah Rp15 Juta, Publik Ingatkan Soal Doxing
Mengingat banyak orang juga yang memiliki anak dan keluarga yang pastinya rindu untuk segera bertemu, tapi mereka tetap menjalani karantina sebagaimana mestinya. Ia juga tidak mau ada orang yang mendapatkan keistimewaan bisa dengan mudahnya mengangkangi aturan pemerintah.