Berita Internasional, RANCAH POST – Nama Reynhard Sinaga sang predator seks sesama jenis baru-baru ini kembali membuat heboh publik. Hal tersebut lantaran Greater Manchester Police (GMP) merilis foto Reynhard Sinaga saat ditangkap dalam kondisi babak belur pada 4 tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2017.
Dalam foto yang dirilis GMP, terlihat wajah pria yang disebut sebagai sosok predator seks terbesar dalam sejarah Inggris itu babak belur dengan luka lebam di kedua matanya. Lalu, di bagian alis matanya pun tampak ada selotip medis.
Penyebab Reynhard Sinaga babak belur dikabarkan berasal dari pukulan korban yang melawan usai dirinya sadar telah diperkosa.
Melansir BBC dari CNN Indonesia, kejahatan yang dilakukan Reynhard baru terungkap saat salah satu korbannya sadar dari obat bius dan melakukan perlawanan. Sang korban diketahui merupakan seorang atlet.
Pada 2 Juni 2017, Reynhard Sinaga dilaporkan telah melakukan pemerkosaan terhadap seorang pria di kediamannya.
Pria yang akrab disapa Rey itu membawa si pria ke apartemen lalu membiusnya dengan minuman.
Di saat korban sudah tak sadarkan diri, Rey pun melakukan aksi bejatnya. Akan tetapi, korban yang satu ini sadar lebih cepat dibandingkan korban yang lain.
Begitu sadar, korban terkejut karena melihat Rey tidak memakai busana, ia pun berusaha melakukan perlawanan.
Hingga akhirnya perkelahiran pun terjadi. Rey terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Polisi segera menginterogasi korban dan menangkapnya karena dicurigai melakukan penyerangan.
Akan tetapi, status korban berubah saat penyidik memeriksa handphone Rey. Di dalam handphone tersebut polisi menemukan beberapa video pemerkosaan yang dilakukan Rey.
Diketahui Rey telah merekam perbuatan bejatnya itu. Polisi kemudian menelusuri para korban yang ternyata jumlahnya lebih dari 200 orang.
Atas kejahatannya pada 6 Januari 2020, Reynhard Sinaga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan waktu minimal penjara 30 tahun.
BACA JUGA: Reynhard Sinaga, Predator Seks Asal Indonesia Lakukan Cara Ini Ketika Lancarkan Aksinya di Inggris
Akan tetapi, Mahkamah Banding Inggris akhirnya menetapkan hukuman Reynhard diperberat dengan minimal 40 tahun penjara sebelum bisa mengajukan permintaan pembebasan.