Sosial Media, RANCAH POST – Sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan seorang pegawai SPBU Cipadung, Kecamatan Cibiru, Bandung, Jawa Barat dihajar sekelompok orang pada Selasa, 31 Agustus 2021.
Diketahui pegawai SPBU yang dihajar massa itu adalah Kenshi Dylla Army yang sebelumnya sempat viral karena terlibat cekcok dengan pedagang kaki lima (PKL), pada Sabtu, 28 Agustus 2021.
Cekcok tersebut terjadi saat pegawai menegur PKL yang merokok di area SPBU tempat Kenshi bekerja.
Namun pegawai SPBU sempat melontarkan kalimat yang menyinggung, khususnya bagi masyarakat Sunda. Kasus ini sempat viral di media sosial dan sudah diselesaikan secara musyawarah, pegawai SPBU itu sudah meminta maaf
Meski sudah meminta maaf dan diselesaikan secara musyawarah, pada Selasa 31 Agustus 2021. sekelompok orang mendatangi SPBU Cipadung dan menghajar pegawai SPBU tersebut.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @infojawabarat terlihat sejumlah orang diduga berasal dari organisasi kemasyarakatan (ormas) mendatangi SPBU Cipadung.
Kemudian mereka menarik sang pegawai SPBU yang dimaksud keluar dari SPBU dan langsung menghajar secara beramai-ramai.
Aparat kepolisian yang berada di lokasi pun sampai kewalahan menghadapi massa yang jumlahnya cukup banyak. Lihat videonya di sini.
Kemudian, beredar sebuah video ketika pegawai SPBU itu sudah diamankan oleh petugas kepolisian. Dengan wajah yang tampak babak belur, Kenshi kembali menyampaikan permintaan maaf secara terbuka untuk yang kedua kalinya.
“Assalamualaikum wr wb. Saya Kenshi. Mengenai ucapan saya yang menyinggung suku atau ras Sunda dan ucapan kasar serta melecehkan salah satu pedagang yang dilakukan oleh saya. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekhilafan dan kesalahan saya,” ucap Kenshi.
Ia juga berterimakasih pada ormas dan LSM yang telah memperingatkannya agar lebih berhati-hati dan tidak akan mengulangi kejadian serupa.
BACA JUGA: VIRAL Pegawai SPBU di Bandung Marahi Pedagang, Ternyata Berawal dari Masalah Ini
“Terima kasih kepada elemen masyarakat, khususnya kepada ormas, LSM, yang telah memperingatkan saya agar lebih hati-hati lagi, dan tidak akan mengulangi kejadian seperti serupa. Semua ini atas kesadaran saya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih,”ungkapnya lagi.