Berita Nasional, RANCAH POST – Dalam upayanya memberi respon maksimal 6 jam pada setiap kejadian bencana yang melanda tanah air, Palang Merah Indonesia (PMI) membangun sejumlah fasilitas gudang logistik di beberapa provinsi yang dianggap rawan bencana.
Setidaknya ada 8 Provinsi yang menjadi tempat pembangunan gudang logistic cadangan tersebut, di antaranya Nusa Tenggara Barat, Batam-Kepulauan Riau, Manado-Sulawesi Utara, Tual-Maluku, Halmahera Barat-Maluku Utara, Bulungan-Kalimantan Utara, Gorontalo, dan Kupang-Nusa Tenggara Timur.
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan persebaran gudang logistik tersebut ke beberapa wilayah di Indonesia mengingat kondisi negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Diharapkan dengan persebaran gudang logistik yang sebagian besar berada di wilayah Indonesia timur tersebut akan mempermudah PMI dalam melakukan pelayanana kebencanaan.
Hal itu disampaikan JK pada saat melakukan peletakan batu pertama pada pembangunan gudang logistik cadangan untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat di Jalan Puring Nomor 11, Kota Mataram Nusa Tenggara Barat, pada hari Selasa (23/3).
“Dalam setiap bencana yang dibutuhkan adalah kecepatan, karena bencana itu datang setiap saat tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu, sementara negara kita adalah kepulauan tentu tidak akan mudah menggerakkan relawan dan logistik ke daerah bencana di bawah 6 jam. Untuk itu harus ada gudang cadangan atau gudang provinsi. Salah satunya dalam tahapan ini kita membangun 8 yang hampir semuanya ada di Indonesia timur kecuali 1 di batam,” pesan JK.
Gudang seluas 1.400 meter persegi di Mataram ini disebut bakal mendukung suplai logistik di NTB dan sekitarnya. Seperti disebut JK, sebaran potensi bencana di wilayah timur Indonesia cukup beragam.
NTB sendiri merupakan perlintasan cincin api pasifik yang menyimpan beberapa gunung api aktif seperti Rinjani.
Dalam pembangunan gudang logistik tersebut PMI didukung oleh pemerintah Provinsi setempat dalam hal penyiapan lahan dan Pemerintah Selandia Baru (New Zealand) untuk pembangunan gudang.
JK berharap, dukungan untuk PMI terus mengalir dari dalam negeri maupun internasional dalam hal gerakan kemanusiaan PMI.
“PMI Pusat, mengucapkan terimakasih kepada Gubernur yang telah menyiapkan lahannya dan pemerintah New Zealand yang telah membantu memperkuat kapasitas PMI dengan membantu proses pembangunan gudang provinsi di beberapa wilayah di Indonesia,” ungkap Ketua Umum PMI dua periode tersebut.
Perawakilan Pemerintah Selandia Baru, Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia H. E. Jonathan Austin mengungkapkan, dukungan terhadap PMI tersebut berdasarkan kesamaan nasib.
Selandia Baru, kata Jonathan, juga merupakan wilayah dengan beragam potensi bencana. Ia beraharap, dukungan tersebut dapat menguatkan kesiapsiagaan bencana di Indonesia.
“Selandia Baru dan Indonesia sama-sama berada di daerah rawan bencana. Kami senang sekali dapat bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia untuk membantu negara sahabat lebih siaga dalam menghadapi bencana. Gudang ini adalah bentuk nyata kemitraan kita. Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sehingga pembangunan ini terlaksana,” jelas Jonathan.