Berita Nasional, RANCAH POST – Seorang bocah berusia 8 tahun mengalami nasib malang, ia diduga telah diculik lalu ditukar dengan tabung gas 3 kilogram.
Diketahui kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Manggala, Makassar Jumat, 24 Juli 2020. Bocah tersebut menghilang selama 5 jam sebelum akhirnya ditemukan polisi.
Melansir dari Tribunnews.com, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul mengungkapkan, kejadian tersebut bermula ketika bocah berinisial AAD tengah main di pos ronda yang tak jauh dari kediamannya.
Kemudian, seorang pria yang naik sepeda motor tiba-tba mendatangi AAD dan mengajaknya pergi dengan alasan membeli papan untuk memperbaiki pos ronda dekat rumahnya.
“Korban bermain di pos ronda dekat rumahnya, secara tiba-tiba pelaku dengan mengendarai sepeda motor membawa pergi korban tanpa seizin dengan orang tua korban,” ucap Agus.
Pelaku kemudian membawa korban pergi tanpa seizin orang tuanya. Bukan dibawa membeli papan, pelaku justru membawa AAD ke kios tabung gas.
Pelaku pun membeli empat tabung gas elpiji 3 kilogram, lalu pelaku berpura-pura lupa tidak membawa uang dan berkata pada pemilik toko untuk pergi mengambil uang.
AAD pun ditinggalkan di toko tersebut. Pria yang berdalih hendak pergi untuk membawa uang sebelumnya sudah membawa empat tabung gas.
Namun, rupanya pelaku yang beralasan hendak membawa uang tak kunjung kembali. Diduga kuat, bocah tersebut diculik dan ditukar dengan empat tabung gas oleh pria tersebut.
Kejadian ini diketahui usai orang tua AAD melapor ke polisi karena anaknya tak kunjung pulang ke rumah.
Beruntung, lima jam kemudian AAD dapat ditemukan oleh polisi di sebuah kios di Kecamatan Tamalanrea Makassar pada sekitar pukul 19.15 WITA.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus mengungkapkan, diduga pria tak dikenal yang telah membawa AAD ke toko gas elpiji itu adalah tetangganya sendiri.
Hingga kini, aparat kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut untuk bisa mencari pelaku penculikan.
BACA JUGA: Dipercaya Membawa Keberuntungan, Warga Albino Menjadi Sasaran Penculikan dan Pembunuhan
“Pelaku sementara dicari sama anggota karena belum pulang ke rumahnya. Kita mau tahu kenapa (korban) bisa dibawa,” kara Supriady.