Berita Nasional, RANCAH POST – Baru-baru ini viral video interview antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Najwa Shihab mengenai perbedaan ari mudik dan pulang kampung.
Najwa Shihab mengatakan, hampir 1 juta orang sudah terlebih dahulu mudik. Hal tersebut berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Karena data dari Kemenhub sudah hampir 1 juta orang curi start mudik, sudah 900 orang yang sudah mudik dan yang sudah tersebar ke berbagai daerah.
Apakah berarti ini memang keputusan melarang itu yang baru dikeluarkan melihat situasi tapi faktanya sudah terjadi penyebaran orang di daerah, bapak,” jelas Najwa.
Namun dengan tegas Jokowi menyebut jika kegiatan tersebut bukanlah mudik tapi pulang kampung, karena mudik dan pulang kampung itu memiliki perbedaan.
“Kalo itu bukan mudik, itu namanya pulang kampung. Memang bekerja di Jabodetabek, ini sudah tidak ada pekerjaan ya mereka pulang karena anak istrinya ada di kampung.” jawab Jokowi.
Mendengar pernyataan tersebut, Najwa Shihab lantas bernyata mengenai perbedaan arti mudik dan pulang kampung seperti yang sudah disebutkan oleh Presiden Jokowi.
“Ya kalau mudik itu di hari lebarannya, beda, untuk merayakan Idul Fitri. Kalau yang namanya pulang kampung itu di Jakarta tetapi anak istrinya ada di kampung.” jelas Jokowi.
“Tapi itu hanya perbedaan timing, tapi aktivitasnya sama mereka pulang dan kemungkinan membawa virus ke rumah itu juga sama,” imbuh Najwa.
“Coba dilihat juga di lapangan, di Jakarta mereka menyewa ruang 3×3 atau 3×4 isinya 8-9 orang, mereka di sini tidak kerja.
Lebih berbahaya mana, di sini di ruangan di huni 9-8 orang atau pulang ke kampung tapi di sana juga telah disiapkan isolasi dulu oleh Desa. Saya kira kita harus melihat detail lapangannya, harus lebih detail angka-angkanya.” pungkas Jokowi.
Interview Najwa Shihab bersama Presiden Jokowi ini terdapat ditayangan acara Mata NajwaTrans 7.
BACA JUGA: Cegah Penyebaran Covid-19 Kian Meluas, Larangan Mudik Berlaku Mulai 24 April 2020
Melansir dari Detik.com, update kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia pada Rabu 22 April 2020, dikabarkan pasien positif terinfeksi sudah mencapai angka 7.418, pasien sembuh 913, dan pasien meninggal dunia 635 jiwa.