Berita Ciamis, RANCAH POST – Dikabarkan menghilang sejak Minggu 15 Maret 2020, seorang pria yang merupakan warga Dusun Kubang, Desa Sirnabaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Diketahui identitas mayat tersebut bernama Andi (44), ia ditemukan sudah membusuk di Dusun Garunggang, Desa Tanjungsari, Kecamatan Rajadesa pada Selasa 17 Maret 2020.
Dalam kesehariannya, Andi merupakan seorang pencari telur semut rangrang atau yang biasa disebut kroto, dan sebelum dinyatakan hilang ia sempat pamit pada keluarganya untuk mencari kroto di hutan.
Melansir dari Harapanrakyat.com, Kepala Desa Sirnabaya, Mamat Rohimat memberikan keterangan bahwa mayat pencari kroto di Rajadesa ini ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB oleh warga sekitar yang melintas ke lokasi.
Lebih lanjut Mamat mengungkapkan bahwa Andi memang dalam kondisi yang kurang sehat ketika pergi ke hutan untuk mencari kroto. Hal tersebut berdasarkan informasi yang disampaikan oleh pihak keluarganya.
Apalagi dia mempunyai riwayat penyakit stroke dan belum pulih betul. Penyebab Andi meninggal dunia diduga akibat terjatuh dari pohon kelapa sampai akhirnya meninggal dunia.
Keterangan lain disampaikan oleh Babinsa Koramil 1311 Rajadesa, Serka Arifin seperti yang dikutip dari Galud.id, ia mengatakan bahwa pihaknya sempat mendapat laporan mengenai seorang petani yang menghilang ketika mencari kroto di hutan.
Karena memang Andi sudah dua hari tidak pulang ke rumah, pihak keluarga pun berusaha untuk mencarinya.
Setelah mendapat laporan, pihaknya langsung menindaklanjuti dan mencarinya dengan dibantu oleh warga di sekitar wilayah Sirnabaya.
Setelah itu, ia kembali mendapat laporan bahwa ada seseorang yang menemukan sesosok mayat di hutan. Ia dan pihaknya langsung meluncur ke lokasi untuk memastikan identitas mayat temuan warga.
Setelah melakukan pengecekan, dipastikanlah bahwa mayat tersebut adalah pencari kroto di Rajadesa yang sebelumnya dinyatakan hilang selama dua hari.
BACA JUGA: Hilang Saat Mencuci, Warga Ciamis Ditemukan Sudah Jadi Mayat di Bendungan Dobo Banjar
Serka Arifin menuturkan bahwa pihak keluarga sudah ikhlas dan menerima atas meninggalnya Andi. Oleh sebab itu, mayat Andi tidak diotopsi dan langsung dimakamkan oleh pihak keluarga.