Siapa disini yang sangat gemar makan gorengan? Dibalik rasanya yang gurih dan juga renyah tentu gorengan akan menjadi makanan favorit semua orang. Apalagi jika dikonsumsi bersamaan dengan secangkir kopi, akan semakin menambah kelezatannya. Akan tetapi, apakah Anda tahu ternyata ada beberapa bahaya makan gorengan yang berisiko pada kesehatan tubuh?
Seperti yang diketahui jika dalam gorengan cenderung mengandung banyak sekali garam, kalori, lemak, dan juga meskipun beberapa gorengan seperti bakwan menggunakan bahan dasar sayur, akan tetapi tetap saja akan mengubah nutrisi yang terdapat di dalamnya.
Meski sangat lezat dan mempunyai harga yang ekonomis, hal yang sangat penting dan perlu Anda waspadai yakni bahaya makan gorengan bisa menyebabkan terjadinya beberapa masalah kesehatan pada tubuh.
Terutama lemak nabati yang sangat tinggi akan lemak tak jenuh ganda yang terdapat pada minyak goreng, sangat reaktif sehingga mudah teroksidasi menjadi radikal bebas jika dipanaskan dengan suhu yang tinggi.
Jika Anda mengkonsumsi lemak tak jenuh yang telah teroksidasi dan dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit jantung, mutasi sel yang memicu kanker, gangguan kulit, menurunnya daya tahan tubuh dan masih banyak lagi.
Agar Anda lebih waspada dan tak mengonsumsi gorengan dalam porsi yang berlebihan, berikut ini beberapa bahaya memakan gorengan.
Bahaya makan gorengan untuk kesehatan
Tubuh mudah lemas dan mengantuk
Bahaya pertama yang akan Anda dapatkan jika memakan gorengan yakni bisa mengganggu terhadap aktivitas harian Anda karena dengan mengonsumsi gorengan bisa menyebabkan tubuh menjadi lemas dan menimbulkan kantuk.
Tak hanya itu, berlebihan dalam mengkonsumsi gorengan akan membuat asupan lemak di awal hari yang berlebihan.
Padahal, lemak merupakan salah satu zat gizi yang lambat untuk bisa dicerna. Sehingga jika Anda mengonsumsi lemak secara berlebih akan memberikan dampak pada metabolisme tubuh yang menjadi lambat.
Efeknya, tubuh Anda akan merasa lemas dan cenderung akan lebih mudah ngantuk karena metabolisme tubuh seakan dipaksa bekerja cukup berat pada awal hari.
Gangguan pada sistem pencernaan
Mengonsumsi gorengan secara berlebih juga bisa berdampak pada pencernaan Anda yang akan mengalami gangguan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika asupan lemak dalam jumlah banyak dan waktu yang berdekatan, itu akan menjadikan pencernaan bekerja menjadi lebih keras.
Bahaya gorengan satu ini pun dapat langsung mengganggu pada metabolisme pencernaan jika Anda mengonsumsi gorengan pada saat perut masih kosong.
Dan akhirnya akan menimbulkan perut yang kembung, begah, atau rasa tak nyaman lainnya.
Asupan lemak pada tubuh menjadi berlebih
Lemak trans buatan terbentuk pada saat lemak jenuh melewati proses hidrogenasi, yakni pada saat makanan digoreng dengan suhu yang tinggi.
Proses ini akan membuat struktur kimia lemak menjadi berubah, yang akhirnya akan menjadikan tubuh sulit memprosesnya sehinngga meningkatkan beberapa penyakit kronis muncul.
Dalam jangka yang panjang, hal ini akan berdampak pada tubuh karena asupan lemak secara berlebihan bisa memengaruhi kadar lemak darah dan juga kolesterol.
Jika hal ini terus menerus menjadi kebiasaan, bukan tak mungkin risiko penyakit degeneratif akan lebih meningkat.
Walaupun sampai saat ini lemak trans alami yang terdapat pada makanan belum terbukti mempunyai efek samping yang kurang baik bagi kesehatan sama halnya dengan lemak trans buatan pada gorengan.
Diabetes
Bahaya makan gorengan setiap hari juga sangat berisiko pada munculnya penyakit diabetes.
Hal ini pun telah diungkapkan oleh sebuah penelitian yang menyebutkan jika Anda yang terlalu berlebihan dalam mengonsumsi gorengan maka risiko untuk terkena penyakit diabetes tipe 2 pun juga akan semakin meningkat.
Stroke
Jika Anda rutin mengonsumsi gorengan dengan jumlah yang berlebih maka kolesterol yang terdapat di dalamnya pun akan menyebabkan terbentuknya plak.
Dan saat plak terbentuk maka aliran pembuluh darah akan menjadi terhambat, komplikasi dari aliran darah yang terganggu merupakan munculnya gejala stroke, serangan jantung, dan anteroklerosis.
Kanker
Zat kimia yang ada pada makanan yang pada saat proeses memasaknya menggunakan suhu tinggi yakni acrylamide. Zat ini terbentuk dari reaksi kimia antara asam amino dan juga gula, dan dinamakan dengan sebutan asparagin.
Tingginya kandungan acrylamide biasanya akan ada di dalam makanan bertepung. Beberapa penyakit yang bisa saja menyerang Anda dari zat acrylamide yakni kanker ovarium, kanker endometrium, kanker prostat, hingga ginjal.
Nyeri dada
Bahaya makan gorengan yang juga tak banyak orang sadari setelah mengonsumsinya yaitu adanya rasa nyeri pada dada atau sensasi terbakar pada dada.
Kondisi ini akan terjadi karena bergeraknya asam lambung ke dalam esofagus.
Penyakit jantung
Mengonsumsi makanan dengan cara digoreng akan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan juga akan menurunkan kolesterol baik (HDL, sehingga akan mengakibatkan tekanan darah tinggi, dan pada akhirnya akan menjadi pemicu terjadinya penyakit jantung.
Obesitas
Bahaya gorengan juga akan mengakibatkan seseorang berisiko mengalami obesitas. Hal ini terjadi karena lemak trans buatan yang terbentuk pada saat jenuh mengalami proses hidrogenasi.
Lemak trans buatan juga akan muncul pada saat makanan digoreng dengan menggunakan suhu tinggi.
Hal ini akan berdampak bagi perubahan struktur kimiawi lemak, sehingga hal itu akan menyebabkan tubuh menjadi sulit untuk mencernanya.
Efek trans lemak buatan ini akhirnya akan menimbulkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan juga kanker.
Memicu tukak lambung
Tukak lambung merupakan luka yang terjadi pada sekitar bagian dalam lambung atau juga usus yang akan menimbulkan rasa nyeri pada sistem pencernaan.
Gangguan ini diakibatkan oleh bakteri H. pylori. Sehingga bahaya makan gorengan yang bisa muncul dengan kondisi ini yaitu akan membuat keasaman dan bisul pada perut.
Itulah beberapa bahaya makan gorengan yang harus Anda hindari.
Nah, agar bahaya gorengan tak terjadi pada Anda, alangkah baiknya mulai saat ini untuk mengurangi mengkonsumsi gorengan dan menggantinya dengan olahan makanan yang lebih sehat, misalnya makanan yang diolah dengan cara dikukus maupun direbus.