Berita Tasikmalaya, RANCAH POST – Polres Tasikmalaya berhasil membongkar praktik prostitusi online yang di dalamnya melibatkan sejumlah wanita yang masih di bawah umur.
Setidaknya ada delapan orang yang diamankan dalam penggerebekan prostitusi online di Tasikmalaya, Rabu (30/10/2019) lalu.
Dari delapan orang tersebut, di antaranya yang berhasil diciduk polisi ada tiga pria dan lima wanita.
Diketahui lima wanita adalah W (22) warga Karangnunggal, A (17) warga Cihideung, Fi (18) warga Garut, Fe (16) warga Cihideung, dan R (17) warga Indihiang.
Rata-rata usia mereka yang terlibat dalam bisnis prostitusi online ini masih berusia pelajar.
Sementara untuk tiga pria yang bertugas sebagai mucikari ikut diamankan adalah AZ (29) warga Pangandaran, AR (20) warga Kawalu, dan G (22) warga Cibereum yang ikut terciduk karena merupakan salah satu rekan dari AZ.
Melansir dari Kompas.com, berdasarkan pengakuan dari salah satu pekerja seks komersial atau PSK online ini mengatakan jika orang yang menggunakan jasanya kebanyakan datang dari kalangan pejabat dan politikus lokal daerah setempat.
Hal tersebut merupakan pengakuan dari W (22). Selain itu, ia juga menyebut jika dalam sehari, ia dan teman-temannya yang lain bisa menerima dua pelanggan pada hari libur.
Sementara untuk hari-hari biasa, ia biasanya hanya melayani satu orang pelanggan saja.
Selain pejabat dan politikus, mereka juga melayani para pengusaha lokal yang berada di Tasikmlaya.
W mengaku praktek prostitusi online yang dijalankan bersama rekan-rekannya baru berlangsung selama dua bulan.
Meski demikian, pelanggan yang kerap menggunakan jasanya sudah banyak dan kerap bertransaksi hampir setiap hari.
Ia bersama rekan-rekannya ditawari oleh tiga pria mucikari yang sekarang ini sudah diciduk polisi dengan cara ditawarkan melalui salah satu aplikasi di media sosial.
Diketahui mereka memasang tarif mulai dari Rp 500.000 sampai Rp 700.000 untuk sekali kencan.
Sedangkan jika sang pelanggan memintanya untuk melayani seharian, ia memasang tarif yang berebeda, yakni Rp 2,7 juta dan sudah termasuk dengan kamar hotel.
Praktek prostitusi online di Tasikmalaya ini dapat terungkap atas laporan dari salah satu pihak hotel yang menaruh curiga dengan tingkah laku sejumlah wanita yang sering kali ada pria secara bergantian masuk ke dalam kamar.