RANCAH POST – Untuk mengungkap kasus kejahatan yang terjadi di jalanan, berbagai upaya dilakukan oleh kepolisian.
Seperti halnya yang dilakukan oleh anggota Polsek Medan Timur, mereka menyamar menjadi wanita berdaster yang mengenakan jilbab.
Diutarakan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto, mulanya ada seorang wanita bernama Indiah Kristiani yang menjadi korban pembegalan di Jalan Perkebunan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur, Selasa (16/7/2019) kemarin.
“Modus pelaku adalah dengan menunggu korban. Usai target didapat, para pelaku beraksi dengan menendang motor korban kemudian mengambilnya,” terang Dadang.
Untuk menangkap para begal itu, polisi lantas menerjunkan petugas laki-laki yang menyamar sebagai wanita berdaster yang mengenakan jilbab.
Polisi yang menyamar itu kemudian diperintahkan melintas ke wilayah yang rawan begal untuk memancing para begal itu keluar dari sarangnya.
“Petugas kita bagi menjadi beberapa tim, ada yang bertugas melintas seperti warga biasa, ada yang menyamar sebagai wanita,” tutur Dadang.
Dari hasil penyamaran tersebut, tiga orang begal motor berhasil diringkus, mereka adalah Ipan Ardiansyah alias Gopal (24), MF alias Popoy (17) dan Sopan Yohansyah alias Yoyo (21).
Selain mengamankan pelaku, polisi juga menyita 1 buah pisau, 1 kunci L, 1 obeng, 1 sarang kunci kontak sepeda motor hasil curian, baju, celana, dan sepatu dari para tersangka.
Pelaku pembegalan di Medan yang pertama diringkus adalah pimpinan dari komplotan tersebut, Ipan Ardiansyah alias Gopal.
“Yang bersangkutan kita amankan di Jalan Pancing Kecamatan Medan Deli, 15 Juli silam,” ujar Dadang.
Dari sana, polisi melakukan pengembangan dan berhasil meringkus Sopan dan Popoy. “Berdasarkan laporan yang kita terima, para pelaku sudah beraksi sebanyak lima kali di wilayah hukum Polsek Medan Timur,” ungkap Dadang.
Menurut pengakuan pelaku, hasil kejahatan dijual kepada seseorang bernama Kancil di Jalan Marelan. Namun saat hendak diringkus, Kancil tidak ditemukan.
Hingga kini, polisi masih terus melakukan pengembangan lantaran masih ada pelaku lainnya yang merupakan bagian dari komplotan tersebut. “Identitas pelaku lainnya sudah kita kantongi,” pungkas Dadang.