Berita Sosial Media, ANCAH POST – Kisah pilu menimpa seorang wanita warga Jalan Imam Bonjol Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember Jawa Timur, bernama Senima alias Bu Firman yang berusia 40 tahun.
Disaat kebanyakan orang memiliki akses mudah masuk rumah, ia justru harus bersusah payah saat keluar masuk rumah.
Setiap harinya janda satu anak ini harus melewati pagar tembok setinggi sekitar 2 meter jika ia ingin beraktivitas. Alhasil ia selalu menggunakan tangga yang disandarkan pada tembok untuk keluar masuk rumah.
Tangga bambu itu merupakan satu-satunya akses masuk rumah. Sebab, akses jalan ke rumahnya tertutup pintu gerbang rumah tetangganya.
Penutupan pintu gerbang itu sudah terjadi sebelum Ramadhan 2019 kemarin. Tanpa ada sebab, pemilik rumah indekos depan, Ali Mustafa, menutup jalan menuju ke rumah Senima.
Karena hal tersebut dia pun terpaksa harus menumpang di rumah tetangganya lantaran akses jalan yang sulit.
Awalnya hubungan keluarga Senima dan Ali terjalin baik. Tapi pada April 2019, suami Senima meninggal dunia, sejak saat itulah tetangga dekatnya ini, sempat merusak bagian rumahnya serta memintanya pergi dari rumah tersebut. Selain itu, Ali juga mengunci pintu gerbang.
Tidak hanya itu saja, konflik yang terjadi dengan tetangganya tersebut menimbulkan tekanan batin kepada anaknya yang sudah menginjak kelas 2 SMP ini.
Anaknya sering menangis karena tak bisa masuk rumah. Terlebih saat butuh keperluan sekolah yang masih ada di dalam rumahnya. Karena ia harus melewati pagar yang tingginya kurang lebih dua meter itu.
Sejak pintu pagarnya dikunci, Senima lebih sering berada di rumah juragan atau tempat ia bekerja. Hal tersebut disampaikan oleh Lifa yang merupakan tetangganya. Ia juga merasa iba karena sudah lebih satu bulan ini tidak pernah masuk ke rumahnya sendiri lantaran akses yang sulit.
BACA JUGA: Lagi, Kisah Pak Eko Kembali Terjadi di Jatim, Siti Panjat Tembok Tetangga untuk Keluar Masuk Rumah
Ketika hendak diwawancarai, pemilik kos Ali Mustofa enggan memberikan komentar. Ia hanya menyampaikan jika rumah yang ditempati oleh Senima alias Bu Firman adalah miliknya.