RANCAH POST – Ketika merayakan hari raya Idul Fitri, semua umat Muslim pasti mengucapkan ‘minal aidin wal faizin’ sebagai bentuk permohonan maaf.
Ternyata, ucapan tersebut sama sekali tak memiliki makna sebagai ucapan untuk menyampaikan permohonan maaf, baik lahir maupun batin.
Dihimpun dari berbagai sumber, kalimat minal aidin wal faizin 2019 terdiri dari beberapa kata.
Min memiliki arti termasuk, aidin memiliki arti orang-orang yang kembali, dan faizin artinya menang.
Bila dimaknai secara harfiah, arti minal aidin wal faizin yang benar adalah ‘termasuk orang-orang yang kembali sebagai orang yang menang’.
Berdasarkan keterangan seorang ulama, ucapan minal aidin wal faizin bukanlah berdasarkan dari para sahabat atau orang-orang setelahnya.
Ucapan tersebut berasal dari penyair bernama Shafiyuddin Al-Huli yang membawakan syair dengan konteks mengkisahkan dendang seorang wanita pada hari raya.
Berdasarkan sumber lain, ucapan tersebut digunakan pada masa khulafa rasyidin sebagai bentuk kebanggaan atas kemenangan dalam perang Badar.
Dalam konteks peperangan, arti minal aidin wal faizin adalah semoga termasuk orang yang kembali dari perang sebagai orang yang menang dalam perjuangan Islam.
Sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, kalimat yang disampaikan ketika hari raya Idul Fitri adalah taqabbalallahu minna waminkum.
Kemudian oleh sahabat, kalimat itu ditambah dengan shiyaman wa shiyamakum. Sehingga kalimat tersebut memiliki arti semoga Allah menerima puasa saya dan kalian.
Lalu bagaimana jika kita ingin menyampaikan permintaan maaf dalam momen hari raya lebaran menggunakan bahasa Arab?
Kita bisa mengucapkan ‘as aluka afwan zahiran wa batinan’ yang artinya saya meminta maaf lahir dan batin.
Atau selain itu, bisa dengan mengucapkan ‘kullu ‘aam wa antum bi khair’ yang artinya semoga sepanjang tahun ini Anda dalam kondisi baik-baik saja’.