RANCAH POST – Klarifikasi disampaikan Mabes Polri perihal video yang menyebutkan Harun Rasyid (15) dianiaya Brimob di halaman masjid hingga tewas.
Dijelaskan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, tidak ada remaja yang meninggal akibat penganiayaan di halaman Masjid Al Huda Kampung Bali Tanah Abang.
Meski demikian, Dedi tak membantah adanya penganiayaan di lokasi tersebut sebagaimana dalam video yang beredar.
Menurut Dedi, sosok dalam video itu bukan Harun Rasyid, melainkan Andri Bibir. Meski sempat jadi bulan-bulanan petugas, Andri masih bernyawa.
Masih dikatakan Dedi, insiden yang terjadi dalam video tersebut berlangsung pada Kamis (23/5/2019) pagi.
Dengan tegas Dedi menyatakan bahwa narasi dalam video tersebut sama sekali tak benar alias hoaks.
“Narasi video tersebut seolah-olah mengakibatkan nyawa melayang karena perbuatan petugas. Namun kenyataanya sosok dalam video itu adalah pelaku kerusuhan atas nama Andri Bibir,” tutur Dedi, Sabtu (25/5/2019).
Peran Andri Bibir, kata Dedi, yakni menyediakan batu berukuran besar bagi para demonstran yang ingin aksi 22 Mei menjadi kacau.
“Batu itu disiapkan Andri bagi teman-temannya yang demo. Demonya tidak spontan, artinya didesain agar terjadi kericuhan,” ujar Dedi.
Dedi menambahkan, tindakan represif terhadap Andri yang kini mendekam di rutan Polda Metro Jaya itu dilakukan karena ia berusaha melarikan diri saat hendak diamankan.
Sementara itu, Didin Wahyudin, orangtua Harun Rasyid membantah kalau anaknya yang masih duduk di bangku SMP itu dianiaya oleh polisi di halaman masjid.
Kendati demikian, Didin enggan mengungkap lokasi di mana Harun Rasyid meniggal dunia dalam aksi 22 Mei 2019 lalu.
“Saya no comment lantaran nanti bisa memancing hal-hal yang membuat saya jadi tersudutkan. Maka dari itu saya no comment,” ucap Didin.