RANCAH POST – Setiap orang di dunia ini berhak menempuh pendidikan setinggi mungkin. Dari background keluarga seperti apapun mereka bisa belajar di perguruan tinggi asal memenuhi standar akademik.
Bahkan mereka yang datang dari keluarga dengan kemampuan ekonomi tebatas pun bisa belajar di perguruan tinggi.
Dan baru-baru ini di media sosial viral kisah haru seorang pemuda bernama Syahrul Ramadhan berusia 18 tahun, anak tukang las dan penyapu jalanan.
Pria yang akrab disapa Arul ini berhasil diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Syahrul merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Azman dan Neni Marlina. Ayah Syahrul bekerja sebagai tukang las dengan penghasilan yang tidak tetap, sedangkan ibunya penyapu jalanan.
Syahrul sendiri merupakan lulusan SMAN 2 Bangko, Rokan Hilir, Riau. Semasa SMA ia selalu belajar dan selalu berusaha supaya rapornya lolos seleksi FKUI.
Semasa sekolahnya ia mengaku selalu meraih juara umum dengan rata-rata nilai di atas 90. Maka dari itu ia pun memberanikan diri untuk mengambil jurusan kedokteran di UI.
Ia pun mengaku bahwa menjadi seorang dokter merupakan cita-citanya sejak kecil. Dan kini ia berharap bisa mewujudkannya.
Senin (22/4) lalu ia telah melakukan verifikasi rapor di Kantor Penerimaan Mahasiswa Baru UI kampus Depok dan dilanjutkan dengan proses daftar ulang yang akan dilakukan hari ini di Balairung UI.
Syahrul pun tampak bahagia karena ia telah diterima di UI. Walau begitu, ia juga khawatir akan biaya hidupnya nanti disana.
Syahrul berhasil lulus Bidikmisi. Pihak UI juga memberikan kemudahan verifikasi rapor serta daftar ulang yang dilakukan pada minggu yang sama sehingga ia tak perlu keluar uang transportasi Pekanbaru-Jakarta dua kali lebih banyak.
BACA JUGA: Pria ini Diterima di Sekolah Musik Impiannya Gara-Gara Nyanyi di Toko
Kini melalui studinya di UI, Syahrul pun berharap kelak ia dapat mengangkat derajat orang tuanya dan juga bisa mengabdi kepada negara, khususnya ke daerah di Rokan Hilir.