RANCAH POST – Istilah serangan fajar kerap muncul menjelang hari pemilihan umum. Baik itu pemilihan presiden, pemilihan legislatif ataupun pemilihan kepala daerah.
Sebutan tersebut sangat identik dengan kampanye politik hitam. Sebab calon pemimpin memberikan sejumlah uang kepada orang supaya mau memilihnya.
Biasanya para caleg menargetkan orang-orang yang bingung ataupun belum memiliki pilihan. Bagi penerimanya, serangan fajar ini tentu terasa menguntungkan.
Mereka yang memiliki suara tapi bingung untuk menentukan akan menerima amplop itu dengan tangan terbuka. Daripada bingung memilih satu dari puluhan daftar caleg di surat suara, mending memilih yang mau memberikan uang.
Akan tetapi makin ke sini sepertinya masyarakat semakin pintar. Nggak cuma kaum milenial yang notabene memiliki edukasi soal kampanye hitam, tapi orang-orang tua sekalipun kini tak mau suaranya dibayar dengan serangan fajar oleh para caleg.
Seperti halnya kisah pria yang satu ini. Diceritakan oleh sang anak, Agus Mulyadi, bahwa ayahnya termasuk sosok yang suaranya kerap dibeli oleh para caleg.
Di pemilu sebelumnya, Agus mengatakan bahwa ayahnya yang bernama Trimo Mulgiyanto ini hampir selalu mencoblos caleg yang memberikannya uang serangan fajar.
Namun di pemilu 2019 kali ini, ayah Agus yang juga petugas TPS ini tak mau suaranya hanya dihargai seamplop serangan fajar.
Ia memilih untuk menolak dan juga tidak mau lagi menerima kampanye hitam dari para caleg. Ia pun bertugas mengamankan suaranya untuk memilih berdasarkan pilihannya sendiri.
“Saya yang mendengar cerita tersebut tentu saja langsung prengas-prenges. Lelaki bernama Trimo Mulgiyanto ini, pagi ini, bukan hanya mengamankan TPS, tapi juga mengamankan suara, harga diri, dan mertabatnya,” ungkap Agus Mulyadi dalam unggahannya.
Aksi sang ayah untuk bersikap netral itu tentu saja disambut baik oleh sang anak. Terlebih Pak Trimo ini diceritakan bahwa ia sudah memiliki pilihan, tidak ragu dan goyah atas pilihannya itu.
“Lelaki bernama Trimo Mulgiyanto ini, pagi ini, bukan hanya mengamankan TPS, tapi juga mengamankan suara, harga diri, dan mertabatnya. Hari ini, saya tak peduli, siapa politisi yang bakal menang, sebab saya sudah punya pemenang sendiri. Tanpa survei, tanpa penghitungan suara,” ujar Agus.
Hari ini, saya sudah punya pemenang sendiri… pic.twitter.com/MwevK0nHqk
— Agus Mulyadi (@AgusMagelangan) April 17, 2019
Cerita Trimo Mulgiyanto yang tidak mau menerima serangan fajar dalam pemilu 2019 ini pun kemudian menjadi viral hingga telah diretweets lebih dari 3 ribu kali dan mendapat beragam komentar dari netter.
@suarasenyap01, “Saya tidak berhak menyatakan bapak bakal masuk syurga, la wong saya saja belum tentu. Oleh krn itu saya mendoakan saja semoga prinsip bapak kali ini membawa bapak kepada kebahagian dunia dan akhirat nanti, jagalah kebaikan itu sebagai prinsip.”
@nen_nniiii, “sepengalaman saya, dari orang yang bersangkutan, mereka menganggap amplop tsb sbg amanah. rata rata beliau2 ini gtw kl hal tsb ga boleh. mantap pak Trimo”
BACA JUGA: Viral Potret Bocah Ojek Payung yang Basah Kuyup, Tersimpan Kisah Mengharukan Dibaliknya
@flonoviadinda, “Woalaah mirip banget kaleh sampean mas. Mugi-mugi bapak dan keluarga mas Agus sehat terus yaa”