RANCAH POST – Kepolisian mengamankan dua orang terkait hoax server KPU disetting untuk memenangkan pasangan Jokowi-Maruf.
Bahkan, keduanya kini sudah ditetapkan sebagai tersangka hoaks server KPU tersebut. Mengejutkan, salah satu tersangka yang berinisial RD ternyata merupakan lulusan kedokteran.
“Background pendidikannya tinggi, kedokteran,” ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, Senin (8/4/2019).
Diterangkan Dedi, RD diamankan di Lampung setelah mendapatkan informasi dari EW, tersangkan yang sudah lebih diamankan di wilayah Ciracas Jakarta Timur, Sabtu lalu.
“Penyidik mendapatkan satu nama lagi dari hasil penangkapan EW, akhirnya ditangkaplah RD di Lampung,” ujar Dedi.
Masih dikatakan Dedi, RD menjalani pemeriksaan di Polda Lampung. Meski lulusan kedokteran, pelaku hoaks server KPU itu berprofesi sebagai ibu raumah tangga.
Kepolisian menduga, kedua orang yang merupakan buzzer itu menyebarkan video di media sosial yang memperlihatkan seorang pria tengah menyampaikan materi di ruangan tertutup terhadap sejumlah orang lainnya.
Pria tersebut mengatakan bahwa server Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah disetting untuk memberikan suara kepada Jokowi sebanyak 57 persen.
Atas perbuatannya, kedua pelaku hoaks server KPU diatur menangkan Jokowi itu dijerat dengan pasal Pasal 45 ayat 3, 45A Ayat 2 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Pasal 14 Ayat 1 Undang-Undang Hukum Pidana.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum memberikan apresiasi terhadap kepolisian yang dengan cepat berhasil mengungkap kabar hoaks server KPU disetting tersebut.
Dikatakan Komisioner KPU Ilham Saputra, muncul opini yang salah di masyarakat akibat adanya berita palsu tersebut.
“Kami mengapresiasi kinerja Polri yang cepat. Berita hoaks yang kemarin diviralkan itu banyak beredar sehinga masyarakat beropini berita itu benar,” ucap Ilham.
Ilham pun menegaskan bahwa KPU hanya memiliki server di Indonesia, tidak di Singapura sebagaimana yang disebutkan dalam video tersebut.