RANCAH POST – Kasus pencurian motor ini viral usai dibagikan di media sosial oleh akun Facebook Wahyu Jati pada grup Info Cegatan Jogja.
Dari keterangan Wahyu, kejadian tersebut bermula ketika korban ingin menjual motor Yamaha Vixion miliknya.
Menjelang shalat Magrib, korban dan pelaku bertemu untuk melakukan transaksi. Namun sebelum transaksi dilakukan, keduanya memutuskan untuk shalat berjamaah terlebih dahulu.
Namun baru saja memasuki rakaat pertama, pelaku keluar dan masuk ke rumah korban yang tak jauh dari masjid.
Pelaku, menurut Wahyu, sebelumnya sudah melihat posisi kunci motor berada. Ditambah lagi, rumah tidak dikunci oleh korban.
Kepada para netizen yang membaca postingannya, Wahyu pun meminta bantuan agar pelaku pencurian motor bisa segera ditemukan.
Berikut postingan Wahyu, 7 April 2019, sebagaimana dikutip Rancah Post.
“Edisi bantu teman mohon untuk diloloskan. Dibawa kabur oleh calon pembeli Yamaha Vixion AB 5047 XN. KRONOLOGI:terjadi proses tawar menawar antara temen saya(penjual) dan pembeli(Tdk kenal).berhubung pas pertemuan wktu tiba sholat magrib.akhirnya mrk sholat berjamaah di masjid.pas sholat kira2 dpt 1rokaat,calon pembeli keluar masjid dan membawa kabur sepeda motor tersebut.mohon buat rekan2 apabila melihat motor tersebut utk hubungi087734092856(griya mami rias pengantin) atau Polsek terdekat.untuk segala bantuannya sblmnya kami ucapkan terimakasih.”
Netizen pun ramai-ramai mengomentari postingan pencurian motor tersebut.
Dwi Purwanto: “Ya Allah opo iki tanda tanda akhir zaman? Maling yg Sholeh? Semoga segera di kembalikan.”
Zhul Key Fly: “Up.. Mugo2 ndang ketemu… Aq ngerti rasane ngumpulke duit gae tuku motor kui ora gampang.. Malinge diwei tanda tangan,”
Abbazs Jabbir: “jangan lupa ada modus yang pura2 nyoba bawa BPKB,STNK, bablas gak balik kendaraan/temen yang di tinggal ojek online/motor/mobil rental .waspada.”
BACA JUGA: Waspada! Cairan Setan, Modus Baru Pencurian Kendaraan Bermotor
Arif Zainuri: “kasus ini sdh berulang kali terjadi, Pokok e Jual Beli Motor WAJIB diRumah si Penjual.. Ra gelem Moro ngomah mending rasido wae..”