BERITA CIAMIS, RANCAH POST – Aksi pencurian yang terjadi di sebuah toko emas di Blok A Pasar Manis Ciamis terekam kamera pengawas.
Dari rekaman kamera pengawas, pelaku merupakan dua orang wanita yang salah satunya terlihat menggendong anak kecil.
Pelaku pencurian di toko emas itu berbagi peran, pelaku yang berbaju biru terlihat berkomunikasi dengan pegawai toko, sedangkan pelaku lainnya menerima barang curian ketika pegawai toko lengah.
Dalam video tersebut, pelaku pertama meminta perhiasan emas kepada pegawai dengan maksud mencobanya.
Tak berapa lama kemudian, secara diam-diam pelaku pertama memberikan perhiasan itu ke pelaku kedua yang ada di belakangnya.
Ketika menerima barang curian dari pelaku pertama, pelaku kedua pun dengan sigap langsung ‘mengamankan’ perhiasan tersebut.
Usai berhasil menjalan aksinya, pelaku pencurian perhiasan di Ciamis itu pamit tak jadi membeli dengan alasan tak ada yang cocok sesuai seleranya.
Adanya aksi pencurian di toko emas di Ciamis itu benarkan sang pemilik sekaligus korban, Nano Suparno. Nano mengungkapkan, pencurian emas di Toko Mas Nanjung 4 miliknya itu sudah terjadi dua kali.
“Pegawai kami tadinya tak sadar kalau wanita tersebut mencuri. Namun ketika hendak tutup toko dan beres-beres barang, ketahuan ada satu gelang emas yang hilang,” kata Nano, Kamis (4/4/2019).
Mengetahui ada perhiasan yang hilang, Nano kemudian membuka rekaman kamera pengawas. Benar saja, dua wanita itulah yang menjadi pencuri di toko emas miliknya.
“Dari rekaman CCTV terlihat wanita pakai baju biru menyerahkan kepada wanita berkerudung, sangat jelas mereka pencurinya,” tutur Nano, dilansir Harapan Rakyat.
Kendati demikian, Nano yang mengalami kerugian hingga Rp6 juta tidak berencana melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.
“Bagi saya ini musibah, harapan saya pelaku tobat, syukur-syukur kalau mau mengembalikan barang yang dicurinya,” tandas Nano.
BACA JUGA: Wajah Pelaku Terlihat Jelas, Aksi Pencurian Motor di Ciamis Terekam Kamera Pengawas
Nano pun menyebutkan bahwa rekaman CCTV itu sengaja ia sebarkan ke media sosial supaya menjadi pelajaran bagi pelaku.