RANCAH POST – Meski bukan terlahir dari rahim sendiri, akan tetapi hubungan antara mertua dan menantu tetap harus baik layaknya anak dan orang tua kandung.
Adanya percekcokan kecil merupakan hal yang wajar. Jangankan dengan mertua, karena dengan orang tua sendiri pun kadang terjadi pertengkaran.
Namun baru-baru ini publik dihebohkan dengan kisah mertua di Probolinggo yang melaporkan menantunya gara-gara memiliki ukuran kelamin yang tidak wajar.
Pelapor adalah Nedi Sito berusia 55 tahun, Warga Dusun Brukan, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.
Nedi melaporkan sang menantu, Barsah karena dianggap sebagai penyebab kematian dari anaknya, Jumantri yang berusia 23 tahun.
Mengenai laporan itu, Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Riyanto membenarkan. Pelaporan tersebut dilakukan pada 11 Maret 2019.
Riyanto mengatakan Barsah dan Jumantri tinggal satu atap di rumah Nedi. Satu hari sebelum kejadian, Barsah berhubungan badan dengan istrinya. Setelah melakukan hubungan suami istri, Barsah pun kemudian keluar rumah.
Akan tetapi keesokan harinya, tepatnya tanggal 25 Februari 2019 sekitar pukul 06.00 WIB, Nedi menemukan Jumantri sudah tak bernyawa dalam posisi tengkurap.
Jenazah Jumantri pun sempat diperiksa petugas medis setempat dan dinyatakan meninggal akibat penyakit epilepsinya kambuh.
Basrah dan keluarga korban pun menerima dengan ikhlas kematian Jumantri. Mereka pun kemudian menguburkan jenazah di TPU setempat.
Dua pekan berselang, kematian Jumantri dipertanyakan Nedi setelah berhembus kabar bahwa Jumantri meninggal akibat ukuran kelamin Barsah yang tidak wajar atau terlalu besar.
Isu itu pun akhirnya sampai ke telinga Nedi sampai akhirnya ia memutuskan untuk melapor ke polisi.
Dan pada Rabu (20/3), polisi pun mendatangi Nedi. Selain mengumpulkan keluarga korban, polisi juga memanggil Barsah. Pertemuan keduanya juga disaksikan oleh Kades Maron Kidul, Ridwanto.
Supaya fakta terungkap, Barsah pun diminta menunjukkan kelaminnya di hadapan petugas, yang juga disaksikan pihak keluarga dan kades setempat.
Dalam pembuktian itu semua pihak sepakat bahwa ukuran alat kelamin Barsah normal seperti pria pada umumnya.
Nedi pun kemudian meminta maaf pada Barsah karena sebelumnya ia telah mempercayai isu yang beredar terkait penyebab kematian sang putri.
BACA JUGA: Baru Sepekan Menikah, Wanita Cantik ini Diajak Ibu Mertua Selundupkan Sabu
Kini pihak keluarga lega dan percaya bahwa Jumantri memang meninggal karena menderita epilesi. Gangguan neurologis jangka panjang itu dideritanya sejak usia 14 tahun.