RANCAH POST – Kucing merupakan salah satu hewan menggemaskan yang banyak dijadikan orang-orang sebagai hewan peliharaan untuk menemaninya di rumah.
Meski kerap melakukan cakaran dan gigitan kecil, namun hal itu tidak menjadi masalah karena merupakan hal wajar dan dianggap sebagai candaan.
Namun lain halnya dengan yang dialami remaja laki-laki berusia 14 tahun ini. Suasana hatinya mulai berubah dengan cepat dan itu bukan hasil dari masa pubertas.
Ketika bocah Midwestern yang belum teridentifikasi ini mulai mengalami gejala-gejala seperti psikosis termasuk halusinasi, depresi dan pikiran-piran untuk bunuh diri. Bahkan dua psikiater mendiagnosisnya schizophrenia.
Namun setelah mendengarkan pendapat lain dari dokter, diketahui bahwa penyakitnya itu kemungkinan bukan akibat gangguan mental, melainkan luka fisik akibat goresan dari kucing peliharaannya.
Diagnosis yang langka itu dijabarkan dalam sebuah studi kasus baru yang diterbitkan dalam Journal of Central Nervous System Disease.
Dari Oktober 2015 hingga Januari 2017, remaja tersebut terus keluar masuk rumah sakit dan pusat perawatan setelah mengatakan bahwa ia merasa kewalahan, bunging, depresi dan gelisah.
Ia juga pernah ditempatkan di rumah sakit jiwa selama seminggu setelah mengatakan bahwa ia adalah anak setan yang jahat dan terkutuk.
Dengan cepat dokter pun mulai menggali satatan medis anak tersebut, dengan harapan dapat menemukan jawaban yang akan menjelaskan perilaku aneh bocah tersebut.
Namun para profesional medis tidak menemukan sama sekali depresi, penyalahgunaan alkohol, dan kemungkinan gangguan bipolar dalam riwayat keluarganya.
Setelah didiagnosis schizophrenia pada Januari 2016, remaja laki-laki itu pun diberi resep berbagai obat psikotropika.
Di musim panas, bocah itu sempat dirawat selama 11 minggu di rumah sakit kejiwaan, dimana ia menjalani sebuah tes. Setelah tes berakhir, orang tua bocah tersebut melihat bekas luka aneh di sekitar paha dan ketiaknya.
Bukan disebabkan oleh berat badan, namun dokter mengatakan bahwa itu lebih terlihat seperti goresan dari kucing.
BACA JUGA: Selamatkan Kucing dan Anjing yang Hampir Dibakar di Pasar Tomohon, Aksi Bule ini Tuai Pujian
Menurut laporan, bocah tersebut menderita penyakit cakaran kucing akibat infeksi bakteri Bartonella Henselae yang telah ditemukan dalam sepertiga darah kucing sehat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.