RANCAH POST – Sebagaimana diketahui, mantan PM Malaysia Najib Razak terjerat skandal korupsi yang membuat perekonomian negara itu melemah.
Bukan kasus korupsi saja, kasus skandal dengan seorang model bernama Altantuya Shaariibuu pun mengemuka dan menjadi sorotan.
Kabarnya, Altantuya merupakan wanita simpanan alias selingkuhan pria yang ‘menguasai’ Malaysia sejak 2009 hingga 2018 tersebut.
Lantas bagaimana Altantuya bisa menjadi wanita selingkuhan Najib Razak?
Altantuya merupakan model asal Mongolia yang lahir pada tahun 1978 dan terlahir dari pasangan suami istri Shaariibuu Setev dan Sh Altantsetseg.
Meski dibesarkan di Rusia, Altantuya mengenyam pendidikan di Cina dan Prancis dan membuatnya menguasai sejumlah bahasa asing.
Tahun 1990, sekembalinya ke Mongolia, Altantuya bekerja sebagai guru dan model paruh waktu.
Berkat kerja sampingan sebagai model, Altantuya sering mendapat job di luar negeri, salah satunya Hongkong di tahun 2005.
Di Hongkong itulah Altantuya bertemu dengan Najib Razak yang saat itu masih menjabat sebagai analis pertahanan dari tangki pemikiran Pusat Penelitian Strategis Malaysia.
Pertemuan itu kemudian berlanjut menjadi hubungan yang spesial meski Altantuya tahu bahwa Najib pria beristri.
Untuk mempererat hubungannya yang renggang, tahun 2006 Altantuya menyusul Najib ke Malaysia yang kala itu sudah menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Namun saat nekat pindah ke rumah Najib di Kuala Lumpur, Altantuya kabarnya diculik dan ditembak mati. Tak cukup itu saja, jasadnya kemudian diledakan menggunakan bom C4 yang biasa digunakan militer.
Polisi yang akhirnya menemukan lokasi peledakkan mendapati jasad wanita itu hanya tinggal tulang yang berserakan.
Pihak berwenang Malaysia akhirnya menangkap Najib, 3 polisi, dan 1 anggota pasukan gerakan khas.
Proses pengadilan semakin pelik karena diduga Altantuya dihabisi berkaitan dengan korupsi pembelian kapal selam Scorpene.
Kaitannya dengan Altantuya, dia adalah penerjemah bahasa antaran DCNS, produsen kapal selam Prancis dan Kementerian Pertahanan Malysia.
Altantuya dihabisi karena diduga mengetahui semua hal yang berkaitan dengan pembelian hingga pembayaran kapal selam itu.
Alasan lain Altantuya dibunuh adalah karena, sebagaimana keyakinan banyak orang, karena bisa membahayakan kampanye politik Najib dalam pemilihan PM Malaysia lantaran kasus korupsi kapal selam tersebut.
BACA JUGA: Mahathir Ingin Warga Malaysia ‘Pecat’ PM Najib Tun Razak
Hanya saja Najib keburu menjadi PM Malaysi, kasus tersebut buram dan tak diusut oleh pengadilan. Barulah setelah Najib lengser di tahun 2018, pemerintah Mongolia mendesak untuk melanjutkan penyelidikan.