RANCAH POST – Belum lama ini, interogasi yang dilakukan polisi terhadap terduga pelaku kejahatan viral dan menjadi sorotan netizen.
Pasalnya, pria yang disebut sebagai jambret itu diinterogasi oleh polisi dengan cara yang tidak wajar.
Sebagaimana yang terlihat dalam video, leher pelaku penjambretan yang tangannya diikat itu dililitkan ular dan pria lain yang diduga polisi terlihat menggerak-gerakan ular tersebut.
“Berapa kali kau mencuri hape,” tanya perekam video tersebut.
Jambret itu tak menjawab, ia berteriak dan menutup matanya ketika melihat ular tersebut. Si penjambret itu terlihat semakin histeris ketika ular itu diarahkan ke wajahnya.
Setelah ular itu hendak dimasukkan melalui celananya, jambret itu akhirnya mengakui perbuatannya.
“Saya melakukannya dua kali,” kata dia.
Sebagaimana dihimpun, video jambret diinterogasi menggunakan ular itu diunggah oleh akun Twitter Veronika Koman.
Menurut Veronila, interogasi seperti itu kerap dilakukan terhadap orang Papua.
“Ternyata penggunaan ular untuk interogasi orang Papua yang ditangkap cukup marak. Terakhir yang diketahui adalah terhadap Sam Lokon anggota KNPB. Video ini kabarnya di Wamena.” tulis Veronika, 8 Februari 2019.
Bagaimana respon netizen?
@sonibetamax: “Terlepas dari benar atau tidaknya. Kalau memang terjadi, sangat disayangkan. Seharusnya tidak boleh menginterogasi dengan cara tak manusiawi.”
@Arus57733890: “Ini aksi Biadab.. katanya kepolisian itu mengayomi masyarakat nyatanya ? Kitong tidak membela untuk kesalahan pelaku mencuri HP tapi kan tidak ada undang” yang mengatur tentang hukuman bagi pencuri harus di interogasi dengan Ular. sa kira polisi lebih paham dalam hal introgasi.”
Polda Papua pun akhirnya angkat bicara mengenai video interogasi jambret pakai ular itu, mereka meminta maaf dengan terjadinya insiden tersebut.
Ternyata penggunaan ular untuk interogasi orang Papua yang ditangkap cukup marak. Terakhir yang diketahui adalah terhadap Sam Lokon anggota KNPB. Video ini kabarnya di Wamena.
Snakes are reported being used against West Papuans for interrogation. pic.twitter.com/Rf72r9oJMO
— Veronica Koman 許愛茜 (@VeronicaKoman) February 8, 2019
Selain menyampaikan permohonan maaf, Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Mustofa Kamal menyatakan bahwa kasus tersebut sudah ditangani Bid Propam Polda Papua.
BACA JUGA: Aksi Kejahatan di Tempat Foto Copy Terekam Kamera CCTV, Cantik-Cantik Kok Jadi Maling!
“Soal kejadian itu kami minta maaf,” kata Ahmad, Jumat (8/2/2019).