RANCAH POST – Warga bernama Oktavianus mengamuk di di Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang, Kalimantan Barat, Selasa (22/1/2019) kemarin.
Tak hanya mengamuk, pemuda berusia 22 tahun itu juga merusak sejumlah fasilitas Bandara Rahadi Oesman Ketapang menggunakan mandau.
Dikatakan Kapolres Ketapang AKBP Yury Nurhidayat, warga asal Dusun Silingan RT001/001 Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan itu mulanya hendak terbang ke Bandung untuk wisuda menggunakan Wings Air rute Ketapang-Pontianak-Bandung.
Namun ketika check in, mahasiswa mengamuk di Bandara Rahadi Oesman Ketapang itu diwajibkan membayar bagasi karena beratnya mencapai 11 kilogram sebesar Rp671 ribu.
“Lantaran kesal, yang bersangkutan pulang ke rumah kosnya yang ada di Jalan P Bandala dan mengambil sebilah mandau. Ia kemudian kembali ke bandara sembari marah dan merusak gagang pintu bandara,” terang Yury.
Oleh petugas keamanan Bandara Rahadi Oesman Ketapang dan anggota dari TNI/polri, pemuda itu kemudian diamanakan dikarenakan membawa senjata tajam dan merusak fasilitas bandara.
Sebagaimana dihimpun, aksi mahasiswa rusak Bandara Rahadi Oesman Ketapang juga terekam kamera video.
Dalam video dengan durasi sekitar 19 detik yang diunggah Said Suriya, mahasiswa itu terlihat menghunus mandau.
“Oktavianus (22) warga Dusun Silingan RT001/001 Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan yan merupakan mahasiswa semester akhir salah satu universitas di Kota Bandung mengamuk di Bandara Udara Rahadi Oesman Ketapang, Selasa (22/1/2019). Mahasiswa ini sempat marah marah sambil membawa mandau dan melakukan perusakan terhadap fasilitas bandara,” tulis Said.
Sebagaimana diketahui, sejak Selasa (22/1/2019) kemarin, sejumlah maskapai penerbangan semisal Lion Air dan Wings Air menetapkan bagasi berbayar usai dua minggu lamanya melakukan sosialisasi kepada calon penumpang.
BACA JUGA: Ibu Negara Iriana Kembali Bikin Geger Dunia Maya, Lihat yang Dilakukannya Saat di Bandara
Menurut Menhub Budi Karya Sumadi, penetapan bagasi berbayar itu sudah sesuai dengan peraturan. “Sudah sesuai regulasi dan juga sudah dilakukan sosialisasi selama 2 minggu,” ucap Budi.