RANCAH POST – Selain gaun dan makeup, faktor terpenting lainnya dalam sebuah acara pernikahan adalah pelaminan dan hidangan makanan untuk para tamu.
Yap, makanan dan minuman dalam acara pernikahan ini memang wajib ada untuk menjamu para tamu undangan yang hadir.
Biasanya orang-orang akan rela mengeluarkan budget yang tak sedikit untuk membayar jasa catering serta wedding organizer.
Seperti halnya yang dilakukan sepasang pengantin asal Filipina, Shine Tamayo dan Jhon Chen yang melangsungkan pernikahannya pada Desember lalu.
Demi acara pesta pernikahannya, pasangan ini sampai rela mengeluarkan uang sebanyak 140.000 peso atau sekitar Rp 37 juta untuk mengurus katering, termasuk juga kue pernikahan dan dekorasi.
Uang sebanyak itu mereka percayakan kepada sebuah wedding organizer. Beberapa waktu sebelumnya, pasangan ini sudah sepakat terkait menu makanan, minuman dan kue pengantin.
Namun sayang, apa yang didapat oleh Tamayon dan Chen sungguh miris. Setelah mengikat janji sehidup semati di gereja Pasig, Filipina, meja yang seharusnya berisi makanan dan minuman yang sudah dipesan masih kosong. Yang datang hanya sebuah kue pengantin bertingkat satu.
Oleh karena itu, mereka pun harus memesan makanan cepat saji dari restoran terdekat untuk memberi makan kepada para tamu undangan yang hadir.
Tapi nasib apes tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Ketika pengantin ini memotong kue pernikahan mereka, sialnya kue tersebut merupakan kue palsu.
Kue bertingkat satu itu ternyata dasarnya hanya terbuat dari gabus tebal bukan roti lezat yang sudah dipesan.
Kemudian beredar rekaman di mana pengantin wanita Tamayo menangis karena kejadian memalukan itu. Video yang diunggah oleh channel Viral Press ini pun telah ditonton lebih dari 131.000 tayangan.
BACA JUGA: Pakai Softlens Sewaan di Hari Pernikahan, Nasib Pengantin Wanita ini Berakhir Tragis
Kejadian itu pun kabarnya sedang diselidiki oleh pihak kepolisian setempat. Polisi dikabarkan telah mengamankan pegawai wedding organizer tersebut dan kasus ini kini masih dalam penyelidikan pihak berwajib.