RANCAH POST – Belakangan ini, pasangan capres Nurhadi-Aldo tengah viral dan menjadi perbincangan netizen di media sosial.
Dari sejumlah poster yang beredar, pasangan ini sekilas nampak seperti politikus yang tengah berupaya mengambil hati para pemilih.
Apabila diperhatikan secara seksama, pasangan yang disingkat ‘Dildo’ itu diusung oleh ‘Koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asyik’.
Pasangan capres Nurhadi Aldo, terlihat dalam poster itu merupakan pasangan pria yang mengenakan songkok hitam lengkap dengan slogan dan partainya.
Sebagaimana dihimpun, pasangan fiktif Nurhadi_Aldo diciptakan oleh sekelompok anak muda yang gerah dengan adanya black campaign yang terjadi di Indonesia.
“Sekarang di media sosial banyak kampanye hitam yang saling menjelekkan, dan itu membuat masyarakat terkotak-kotak. Untuk meredam kedua kubu, Nurhadi Aldo hadir,” kata tim sukses Nurhadi-Aldo yang enggan diungkap identitasnya, Kamis (3/1/2019).
Kini, setelah sekitar dua minggu diluncurkan, akun media sosial Facebook pasangan capres fiktif itu sudah memiliki pengikut lebih dari 81 ribu, di Twitter mereka mempunyai 18 ribu pengikut, dan di Instagram 73 ribu pengikut.
Selain disebut sebagai pengalihan isu, akun Nurhadi Aldo ini tak jarang dikaitkan dengan salah satu pasangan calon presiden.
“Tudingan datang dari kedua kubu, kami biasa saja dan balas mereka dengan komentar lucu,” ujar dia.
Kendati pasangan fiktif, keberadaan Nurhadi benar-benar ada. Nurhadi yang berasal dari Mejobo Kudus berprofesi sebagai tukang urut.
Wajahnya dipakai dalam poster dan meme pun sepengetahuan Nurhadi. Meski demikian, ia tidak ikut menentukan materi kampanye.
“Kami sudah menghubungi dan minta izin dari Pak Nurhadi, kami jelaskan pula bahwa gerakan ini bisa bermanfaat bagi ekonominya,” ucap dia.
Kalau tim sukses mengurus marketing, desain, dan promosi, Nurhadi yang mengurus langsung produksi merchandise dari kudus.
“Gerakan ini selain meredam konflik politik, tapi juga membantu Pak Nurhadi,” kata dia.
Untuk Aldo sendiri, ia merupakan tokoh fiktif gabungan wajah seorang politikus dan wajah orang lain.
BACA JUGA: Komikus Onan Hiroshi Sujud Minta Maaf Usai Gambarkan Presiden Jokowi Seperti Pengemis dalam Komik
“Ke depannya kami tidak tahu akan seperti apa, yang pasti kami ada untuk menghibur, memberikan edukasi, dan kami tidak memihak salah satu calon,” tukas dia.