RANCAH POST – Beberapa waktu lalu, beredar informasi yang kemudian viral di media sosial megenai adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos.
Kabar menyebutkan, 7 kontainer surat suara itu berasal dari Cina dan masing-masing kontainer berisi 10 juta surat suara.
Bahkan disebutkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menyita salah satu kontainer yang berisi surat suara yang sudah dicoblos tersebut.
Adapun surat suara yang sudah dicoblos, merupakan surat suara untuk pasangan nomor urut satu, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
Melalui cuitan akun Twitternya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mempertanyakan kebenaran 7 kontainer surat suara tercoblos tersebut.
“Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar,” cuitnya.
Namun cuitan yang ditulis Andi Arief pada Rabu (2/1/2019) malam itu kini sudah tidak ditemukan lagi.
Benarkah kabar mengenai adanya 7 kontainer surat suara tercoblos dari Cina tersebut?
Ketua KPU Arief Budiman memastikan bahwa kabar tersebut merupakan berita bohong alias hoaks.
Hal itu disampaikan Arief setelah pihaknya dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Bea dan Cukai Kemenkeu melakukan pengecekan berkas di Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Arief juga membantah kalau pihaknya sudah menyita satu kontainer surat suara dari Cina tersebut.
“Kami pastikan, dari keterangan pihak bea cukai, berita adanya tujuh kontainer itu tidak benar,” kata Arief, Kamis (3/1/2018).
“Tidak benar TNI AL yang menyitanya, tidak benar pula kalau KPU menyita satu kontainer. Itu semua merupakan berita bohong,” tambah Arief.
Dihimpun dari media sosial, salah satu akun yang diduga menyebarkan hoaks 7 kontainer surat suara dari Cina tercoblos untuk pasangan urut 1 adalah akun Aris Al Rijal.
BACA JUGA: Posting Foto Hoax Baliho ‘PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam’, IRT di Bandung Diringkus
“Berita yg beredar di whatsupp rekaman suara menginformasikan tentang penemuan 7 kontainer berisi kotak suara yg sudah di toblos nomer 1 bila di jumlah 80jt kotak suara , itu berita benar team lgsg klarifikasi ke TKP dan media wartawan sudah banyak di lokasi. Jgn sebut hoax…. Bong kita tunggu yg bertanggung jawab indikasi kecurangan,” tulisnya.