BERITA PANGANDARAN, RANCAH POST – Sempat viral di media sosial, adanya spanduk penolakan kegiatan perayaan natal di tempat selain gereja di Pangandaran juga jadi perbincangan warga.
Pemasangan spanduk penolakan natal itu dibenarkan Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadi. Bahkan menyikapi hal tersebut, pihaknya langsung menggelar pertemuan lintas agama.
“Spanduk itu dipasang di empat titik, maksudnya yaitu mengarah kepada SKB Menteri Agama perihal sarana ibadah. Akan tetapi karena menimbulkam polemik, kita langsung lakukan klarifikasi,” ujar Suyadi, Jumat (21/12/2018) kemarin.
Klarifikasi itu dilakukan terhadap lembaga yang logonya tercantum dalam spanduk penolakan perayaan natal di Pangandaran Jawa Barat.
“Mereka menyesalinya, memang ada miss komunikasi. Pihak yang memasang spanduk mengaku tidak berniat melakukan hal yang bersifat intoleran,” kata Suyadi.
“Kami tegaskan Pangandaran kondusif, tidak ada bentuk intolerandi di sini. Semua pihak menjaga kondusifitas,” imbuh Suyadi, sebagaimana dilansir Harapan Rakyat.
Salah satu pihak yang logonya terpampang dalam spanduk penolakan perayaan natal di Pangandaran adalah Baznas.
Meski demikian, Ketua Baznas Kabupaten Pangandaran, Hendrik dengan tegas menyampaikan bahwa mereka tidak terlibat dalam spanduk viral tersebut.
“Jangankan membuat, untuk membuat spanduk itu pun tidak terpikirkan sama sekali. Makanya saya kaget ketika dihubungi Baznas pusat dan Pak Bupati yang sedang di Bengkulu untuk menurunkan spanduk itu,” terang Hendrik.
Sedangkan menurut Sekda Pangandaran, Mahmud yang ikut hadir dalam pertemuan, mengatakan bahwa permasalahan spanduk tersebut sudah selesai.
Adapun sebagaimana dihimpun, spanduk itu sempat viral usai dibagikan oleh akun official artis Ari Wibowo.
Postingan Ari perihal spanduk viral di Pangandaran itu pun menuai beragam komentar dari para netizen.
aa__putra: “Ini mah orang Iseng,,,pengaruh yang tidak di inginkan,,,Sabar Sabar Sabar jng kepancing Emhosiiii….Semua Bisa di selesaikan dengan Hati Nurani masing”
BACA JUGA: Disebut Mirip Pohon Natal, Puluhan Pohon Cemara di Komplek Masjid Agung Meulaboh Dibabat Habis
isybelharto: “Hanya oknum.. saya yakin itu hanya 1 dari 200 juta rakyat Indonesia.. ibaratnya itu kutil…”