RANCAH POST – Pemandangan unik nan langka terlihat di atas gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru.
Ya, sebagaimana ramai diperbincangkan di media sosial, gunung yang berada di Kabupaten Lumajang itu nampak bertopi pada bagian puncaknya.
Kabarnya, ‘topi’ pada puncak Gunung Semeru tersebut merupakan kumpulan awan putih yang berasal dari kawang Jonggring Saloko.
Pemandangan Gunung Semeru ‘bertopi’ itu pun berhasil diabadikan oleh salah seorang warga bernama Arifin yang kemudian mengunggah fotonya di laman Facbook miliknya.
Menurut Arifin, foto gunung seolah-olah pakai topi itu ia ambil sekitar pukul 06.05 WIN ketika dirinya tak sengaja melihatnya.
“Saya pas jalan-jalan tak sengaja melihat gunung pakai topi, kemudian saya foto,” ujar Arifin, Senin (10/12/2018).
Diterangkan Arifin, jika cuaca dalam kondisi baik, kepulan asap putih sering terlihat keluar dari mulut kawah.
Hanya saja, penampakan Gunung Semeru diselimuti kumpulan awan yang menyerupai topi itu tak berlangsung lama, hanya muncul sekitar 15 menit.
Semakin lama, seiring dengan cuaca yang semakin terik, ‘top’ Gunung Semeru itu pun memudar.
Salah satu netizen pun mengomentari fenomena langka tersebut.
Noerman: “Kami pernah lihat seperti ini di Gunung Agung Bali dari perjalanan kami dari Singaraja ke KIntamani jam 6 WIT juga. Jadi benar ini bukan editan, Justru pada waktu itu kami kira ada UFO. Tapi tidak lama awan tersebut sedikit demi sedikit buyar. Jadi saya tegaskan lagi Fenomena ini benar bukan editan karena saya juga pernah lihat langsung beberapa langsung tahun lalu.”
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho meminta kepada warga agar tak mengaitkan fenomena itu dengan kejadian mistik atau politik.
“Tak perlu dihubung-hubungkan dengan mistik atau politik, itu hanya fenomena alam biasa,” ujar Sutopo, Senin (10/12/2018).
BACA JUGA: Tertimpa Batu, Pendaki Cantik Dania Agustina Rahman Tewas di Gunung Semeru
Berdasarkan penjelasannya, fenomena itu terjadi karena gunung tersebut diselimuti awan altocumulus atau lentikularis yang terbuntuk karena ada pusaran angin.