RANCAH POST – Ciktuti Iin Puspita ditemukan sudah tak bernyawa di dalam lemari di kamar kosnya di kawasan Mampang Prapatan, Selasa (20/11/2018) siang.
Diduga, wanita berusia 22 tahun tersebut menjadi korban pembunuhan dikarenakan ada luka pada bagian kepala.
Adalah Wahyu Rowandi, pembantu rumah kos, yang pertama kali menemukan mayat Ciktuti Lin Puspita karena sebelumnya Wahyu sempat mencium baum busuk dari dalam kamar korban.
Sebagaimana dihimpun, Ciktuti Iin Puspita yang sudah 3 tahun menghuni kos itu bekerja sebagai pemandu lagu di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Kasus penemuan mayat di kamar kos itu membuat rekan korban berduka. Salah satu rekan kerja Ciktuti yang terlihat berlinang air mata nampak terkejut dengan peristiwa yang dialami korban.
“Saya terkejut ketika mendengar kabar ia meninggal, saya sudah cukup lama menjadi rekan kerjanya,” kata rekan Ciktuti yang enggan menyebut identitasnya itu.
Diterangkannya, Ciktuti Iin Puspita, korban dalam insiden penemuan mayat di Mampang Prapatan sudah tak masuk kerja selama 5 hari.
Hal itu membuat rekan kerjanya yang lain saling bertanya-tanya. Hanya saja, tak seorang pun yang tahu kondisi korban.
“Sudah sejak Kamis dia tak masuk kerja,” ujarnya.
Ciktuti Iin yang menempat kamar bagian bawah itu dikenal sebagai wanita berparas cantik dengan tubuh yang semampai.
Tak butuh waktu lama bagi polisi mengungkap kasus mayat dalam lemari. Satreskrim Polres Merangin Jambi berhasil membekuk dua pelaku yang menghabisi korban.
Kedua terduga pelaku pembunuhan Ciktuti Lin Puspita berhasil diringkus ketika melintas di Kabupaten Merangin saat hendak kabur menuju Padang.
Mereka adalah pasangan kekasih yang tinggal di Jakarta bernama Gustian (24) dan Regina (17). Keduanya nekat menghabisi nyawa korban lantaran kesal karena merasa ditipu.
Sebelum pembunuhan terjadi, korban terlibat pertengkaran hebat dengan pelaku Gustian.
Pertengkaran itu dipicu uang Rp1,2 juta yang dijanjikan korban kepada pacar Gustian, Nisa.
Namun ternyata uang yang diberikan kepada Nisa yang bekerja sebagai pendamping tamu klub itu hanya Rp500 ribu.
Dalam pertengkatan itu, pelaku Gustian yang kesal memukul kepala korban dengan palu hingga mengeluarkan banyak darah.
BACA JUGA: Terdapat Luka Sajam pada Tubuh Korban, Penemuan Mayat dalam Drum di Bogor Bikin Geger
Karena kehabisan darah, Ciktuti Iin Puspita akhirnya tewas. Kedua pelaku pembunuhan pemandu lagu yang panik itu kemudian menyembunyikan mayatnya dalam lemari.