RANCAH POST – Beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan dengan sebuah foto yang memperlihatkan pemuda bertelanjang dada mengejar dan berhasil menyentuh tangan Presiden Jokowi.
Ya, pemuda tersebut saat mengejar Presiden Jokowi hanya mengenakan celana pendek, bertopi, dan tidak mengenakan alas kaki.
Belakangan diketahui pemuda tersebut bernama Ariyanto. Ariyanto mengejar dan berhasil mencolek Jokowi saat orang nomor satu di Indonesia itu touring dengan motornya di Sukabumi.
Selain viral di media sosial, Ariyanto pun, berkat askinya, diundang ke sebuah acara yang dihelat oleh salah satu stasiun televisi swasta tanah air.
Kali ini, kejadian serupa kembali terjadi. Dari unggahan netizen dengan akun Awan Kurniawan, aksi warga mengejar Presiden Joko Widodo itu terjadi di Merauke.
Sebelum berhasil mengejar dan menyentuh Jokowi, warga yang terlihat mengenakan jaket ojek online itu sempat menerobos barisan patwal dan paspampres.
Berhasil menyentuh Presiden Jokowi, pengemudi ojek online itu nampak kegirangan.
“Momen epic saat pengendara Gojek di Merauke nekat menerobos barisan patwal dan paspampres demi bisa menyentuh Presiden Jokowi. Ia meloncat girang dan menciumi tangannya yang berhasil menyentuh pak Jokowi,” tulis Awan, 16 November 2018.
Video unggahan Awan pun mendapat beragam tanggapan dari para netizen. Ada yang menyebutkan bahwa kejadian itu tak ‘elok’ karena pengamanan presiden terlalu terbuka.
Deddy Prihambudi: “Pengamanan Jokowi tampak terlalu terbuka akhir akhir ini. Tak elok sebenarnya.”
Ha Ge We: “Kemarin di Bandung, didadahin ajah rasanya udah seneng bgt.. Auranya positif 😍😍”
Raul Ferdi Saragi: “waduh bahaya juga ya,bisa lepas gitu,,gimana kalo orang psikopat yg lolos?? harus lebih ketat lagi seharusnya,,krn ini kepala negara..gak boleh kendorr juga.”
BACA JUGA: Lari Hampiri Presiden Jokowi Sambil telanjang Dada, Pemuda Asal Sukabumi Ini Mendadak Terkenal
Miftah Zaeni: “Menurut saya, Paspampres sudah sangat bagus. Mereka sudah mampu mendeteksi bahaya atau tidaknya seseorang yang berusaha mendekati Pakdhe. Tidak ada sama sekali penurunan standar protap Paspampres, yang ada adalah menyesuaikan gaya dengan karakter presidennya.”