RANCAH POST – Dalam mencari pekerja, setiap instansi, perusahaan ataupun pusat pertokoan pastinya memiliki kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh calon pekerjanya.
Baik itu dari segi penampilan, cara berkomunikasi, keterampilan hingga bentuk fisik yang memang dibutuhkan untuk menarik konsumen.
Bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik, seringkali sulit untuk mendapatkan pekerjaan dan justru malah dikucilkan hingga dibully.
Padahal, meski memiliki kekurangan fisik mereka masih bisa bekerja. Karena dibalik semua kekurangan yang dimilikinya pastinya terdapat kelebihan yang tak kalah dengan orang-orang yang memiliki fisik sempurna.
Namun sepertinya kriteria fisik serta penampilan yang sempurna tidak berlaku di Burger King yang berlokasi di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali ini.
Hal itu terbukti dengan pihaknya yang mempekerjakan karyawan yang tidak bisa mendengar alias tuli di restoran mereka.
Belum lama ini seorang netizen pemilik akun bernama Tommy Fadjar Hutomo membagikan pengalamannya saat membeli makanan di Burger King di bandara tersebut.
“Sangat mengapresiasi @burgerking.id Bandara NgurahRai yg menerima kawan2 difabel utk berkarya
Sebagai konsumen saya puas dan no complain , tadi dilayani dg baik oleh Nizam. Dan dia pun nampak berusaha memberikan Layanan Terbaiknya . 👍 good luck Nizam Selamat berkarya
#inclusiveeconomy
#socialimpactbusiness
#inclusivecreativeeconomy
#inclusivelycreative”, tulis Tommy dalam postingannya.
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10216685140708508&set=a.2939012281961&type=3&theater
Dalam unggahannya itu memperlihatkan sebuah kertas yang terpampang di meja yang memberikan informasi mengenai sang pegawai.
“Sorry, i am deaf case select the picture on the menu to order
Thank You, (Maaf saya tuli, silakan pilih gambar di menu untuk pemesanan
Terima kasih)”, isi tulisan dalam kertas itu.
Unggahan Tommy Fadjar Hutomo itupun kemudian menjadi viral hingga telah dibagikan lebih dari 10 ribu kali dan mendapat beragam komentar dari netizen.
Michael Wilhelm Njo Jelosa, “Wow keren banget, semoga kedepannya semakin banyak teman2 difabel, berkebutuhan khusus, tuna wicara, tuna rungu, tuna netra bahkan lansia boleh mendapatkan kesempatan seperti ini.”
Rubby Emir, ” Sebuah awal yang baik sekali. Mudah-mudahan ke depan mereka bisa hapus kata “maaf” di awal kalimat tsb. Tak ada yang perlu minta maaf, bahkan dimaafkan, karena disabilitasnya.”
Ummu Tsabitha Mumtazzam, “Semoga perusaan yg lain pun bisa spt burgerking menerima kawan” yg difabel 👍👍👍 krn mereka juga sama spt kita, hnya saja Nasib yg membedakan”