RANCAH POST – Untuk penderita obesitas, tentunya mereka harus berhati-hati dalam menjaga pola hidupnya agar kesehatan tubuhnya tetap terjaga.
Pasalnya, punya badan dengan ukuran berlebihan membuat ruang gerak jadi terbatas dan nggak bisa seenaknya.
Selain itu, obesitas juga bisa memicu penyakit komplikasi lainnya. Dan akhirnya penyakit ini pun bisa memperbesar risiko kematian karena disebabkan oleh berbagai penyakit.
Seorang pelatih kebugaran personal ternama asal Middlesbrough, Inggris bernama Mike Hind menceritakan pengalamannya yang memiliki klien yang beratnya mencapai 254 kg.
Bahkan pria bernama Dibsy itu sempat mengalami serangan jantung dan dirawat di rumah sakit. Dokter pun memberi pilihan untuk menjalankan diet atau mati.
Mendengar cerita dari kliennya itu, Mike pun akhirnya memutuskan untuk mengawasi gaya hidup Dibsy.
Hal pertama yang dilakukan oleh Mike untuk membuat Dibsy berhasil dalam menjalankan dietnya adalah membuat larangan di beberapa restoran di Inggris.
Mike membuat banyak poster dan ditempel di berbagai sudut restoran cepat saji di Middlesbrough. Poster itu berisikan pesan, “selamatkan Dibsy, obesitas membunuhnya”.
Selain itu, foto Dibsy juga disematkan dalam poster yang ditambah dengan tulisan, “jangan layani lelaki ini”.
Sebelumnya, Dibsy mengonsumsi sebanyak 11.000 kalori setiap hari dan mengakui sangat sulit untuk menolak makanan cepat saji.
Salah satu cara yang dianggap tepat untuk melancarkan program dietnya itu adalah dengan memasang larangan di beberapa restoran.
Saat Dibsy ke restoran, pihak pelayan tidak akan memberikan pesanan darinya. Dengan upaya yang dilakukannya itu Mike berharap bisa mengurangi keinginan Dibsy untuk terus makan.
Sekarang ini asupan harian kalori Dibsy jauh menurun dan hanya 3.500 kalori perhari. Selain itu ia juga dipaksa harus membakar sekitar 2.000 kalori perhari di bawah pengawasan Mike Hind.
Mike juga harus selalu memantau detak jantung Dibsy mengingat riwayat serangan jantung yang pernah Dibsy alami belum lama ini.
Kata Dibsy, ia tidak pernah benar-benar merasakan kurus. Ayahnya meninggal saat ia baru berusia 18 tahun. Ia pun mulai merasa tubuhnya membesar karena katanya makanan membuatnya merasa tenang.
Dibsy pun masih bujang dan tidak bisa membeli baju tanpa menjahitnya sesuai pesanan saking besarnya ukuran tubuhnya.
BACA JUGA: Bonceng Penumpang yang Sedang Hamil Tua, Kisah Driver Ojol ini Bikin Salut
Saat melakukan perjalanan udara, ia pun harus membeli dua tiket sekaligus. Dibsy harus membeli dua kursi untuk ia duduk di pesawat.