RANCAH POST – Dunia pendidikan, khususnya di Indonesia sekarang ini nasibnya bisa dikatakan miris. Hal itu lantaran banyak kejadian memilukan di dunia pendidikan.
Kesalahan sekecil apapun bisa menjadi besar karena ego dan emosi orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Seperti halnya yang belum lama ini terjadi. Seorang siswa di Dusun Babat, Desa Randupitu, Kecamatan Gempol melaporkan gurunya ke polisi.
Kejadian ini sendiri berawal ketika murid atas nama Deny, pada hari Senin terlambat untuk mengikuti upacara bendera.
Setelah upacara selesai, guru pun memanggil Denny untuk memberikan hukuman dengan menyuruhnya membaca surat Yasin.
Namun ia tidak bisa hingga akhirnya sang guru tersebut menghukumnya dengan menyuruh mengambil sampah di kelas, namun ia menolak.
Penolakan itupun diikuti dengan mengucapkan kata-kata kotor. Mendengar kata-kata tersebut, guru itu spontan menjitak kepala sang murid.
Kompol I Nengah Darsana, Kapolsek Gempol membenarkan adanya laporan kasus pemukulan oleh guru yang dialami siswa MTs itu.
Pihaknya pun mengaku akan melakukan proses mediasi antara kedua belah pihak untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
Kabar ini sendiri menjadi viral setelah diunggah oleh akun Eris Riswandi hingga mendapat beragam komentar dari netizen.
Joko Jocker J, ” Generasi zaman sekarang minim budi pekerti ..!!😭😭😭
Yg salah ,guru nya
Muridnya
Ortu nya
Kurikulumnya ?????
Monggo yg mau kupas ????”
Margo, “Jgn siswa lapor trus di proses…liat dulu salahnya dimn.tu emang siswanya yg g bisa di atur…”
BACA JUGA: Tegur Siswa yang Main HP Saat Belajar dengan Cubitan, Guru di Wajo Dipolisikan
Rahman Aditya, “Buat sekolah sendiri aj sekalian dirmh buat ijaza sendiri,, baru segitu aj di laporin, jamann ku dulu lebih keras,,anak2 jaman sekarang lembek2 ngaduan,, dulu boro2 ngadu ,, apa lagi ngadu sama ortu di rmh malah di tambahin lagi,”