RANCAH POST – Game tidak hanya digemari oleh anak-anak, tapi juga orang dewasa. selain seru, aplikasi game di handphone juga bisa mengisi waktu luang.
Tapi nggak sedikit orang yang keranjingan game sampai lupa waktu. Jika sudah sampai berlebihan, maka dampaknya tentu bisa jadi buruk untuk kesehatan.
Seperti halnya yang dialami oleh remaja asal Hsinchu, Taiwan ini. Akibat terlalu sering terpapar layar ponsel, remaja 15 tahun ini mengalami penurunan daya penglihatan.
Kasus ini sendiri sempat membuat geger dokter di Taiwan pada tahun 2015. Walau masih muda, bocah tersebut punya kemampuan penglihatan yang sama seperti lansia.
Bocah tersebut diketahui sudah terpapar layar ponsel sejak usia 5 tahun. Awalnya ia tidak pernah mengalami masalah, namun hal itu berubah setelah saat usianya menginjak remaja.
Ia pun kerap mengalami rasa nyeri di bagian mata yang disertai dengan sakit kepala hebat. Mendengar keluhan itu, akhirnya orang tua bocah itupun membawanya ke rumah sakit untuk di periksa.
Setelah hasil pemeriksaan keluar, bagian neurologi melihat ada sesuatu yang tidak normal pada remaja itu.
Remaja tersebut menceritakan kalau soket matanya kerap mengalami nyeri. Dari hal tersebut, dokter yakin kalau otot silianya sangat lemah.
Tentunya kondisi itu terbilang tidak lazim untuk anak seusianya. Hasil pemeriksaan dokter juga mengejutkan orang tuanya.
Pasalnya, putra mereka mengalami daya penglihatan yang memburuk mirip dengan seseorang di usia 50-an. Dokter pun mendiagnosis masalah remaja itu dengan kondisi presbyopia.
Penyakit ini terdengar memang jarang dialami oleh remaja. Karena seharusnya di masa muda otot silia masih kuat dan elatis.
Terlebih dalam kasus remaja ini otot silianya sudah hampir kehilangan fungsinya penuh. Tentu kondisi remaja ini sempat membuat dokter penasaran tentang apa penyebab utamanya.
Ternyata penggunaan ponsel dan intensitas main game yang terus meningkat dalam 10 tahun terakhir ini jadi masalahnya.
BACA JUGA: Main Game 9 Jam dalam Sehari, Bocah 6 Tahun Alami Kejang Terus-Menerus di Wajah
Akibat terlalu berlebihan menggunakan matanya, otak remaja itu juga terluka. Oleh sebab itu, dokter menyarankan kepada banyak orang tua untuk membatasi anak-anak saat bermain gadget.