RANCAH POST – Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka akan membuka layanan penerbangan internasional perdana pada Sabtu (13/10) dengan rute Kertajati -Madinah akan mengangkut jamaah asal Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Dengan bahagia pada 13 mendatang akan ada penerbangan yang ditunggu-tunggu. Karena akan ada penerbangan (di Bandara Kertajati) dengan pangsa yang luar biasa,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara Jawa Barat Punya Informasi (JAPRI) yang digelar di Gedung Sate, Kota Bandung.
Layanan penerbangan internasional ini akan menjadi penanda baik ke depannya bagi bandara yang sudah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 24 Mei 2018.
Jawa Barat dengan populasi jumlah penduduk terbanyak di Indonesia memiliki sekitar 41 juta umat muslim, dengan rincian total populasi muslim di Jawa Barat mencapai 97%.
“Jadi muslim di Jawa Barat ini bagus. Layanan direct flight dari Kertajati ke Madinah, mudah-mudahan ini terus bisa menambah penerbangan lainnya yang ada di BIJB,” ucap laki-laki yang akrab disapa Kang Emil ini.
Emil pun mengajak masyarakat Jawa Barat untuk melaksanakan ‘wisata religi’ melalui Bandara Kertajati. BIJB ini bisa menjadi opsi setelah Bandara Soekarno-Hatta yang semakin padat melayani penerbangan menuju Madinah, khususnya umrah.
“Jadi nanti dengan kehadiran rute internasional menuju Arab Saudi, memberikan nilai lebih terutama efektivitas,” imbuh Emil.
Direktur Utama PT. BIJB, Virda Dimas Ekaputra memastikan kesiapan Bandara Kertajati untuk melaksanakan penerbangan umrah pada 13 Oktober 2018.
Bandara pemilik three letter code ‘KJT’ ini rencananya akan melayani umrah satu minggu sekali dengan agen biro perjalanan Dream Tour.
“Insya Allah kami siap. Dua minggu lalu kami sudah melakukan simulasi, kami sangat optimis pada 13 Oktober nanti kita akan memulai penerbangan internasional perdana Kertajati – Madinah dengan transit di India,” tutur Virda.
Kesiapan Bandara Kertajati untuk melayani penerbangan internasional juga sudah melalui beberapa tahapan verifikasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Verifikasi untuk melihat fasilitas dan sarana pendukung seperti imigrasi, buat masyarakat yang ingin bepergian ke luar negeri.
“Fasilitas terminal kami sudah siap. Sekarang bagaimana caranya kami bisa mengoptimalkan bahwa bandara ini sudah beroperasi baik domestik maupun internasional kepada masyarakat luas,” ujar Virda.
“Bandara Kertajati bisa menjadi pusat kegiatan transportasi udara dari Jawa Barat menuju Tanah Suci. Sebagai bandara terbesar di Jawa Barat sudah seharusnya potensi masyarakat yang ingin bepergian ke luar negeri bisa terlayani secara maksimal.,” menurut Managing Director of Lion Group, Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi.