RANCAH POST – Bagi siapapun para pengguna jalan yang melangar peraturan lalu lintas, maka sudah pasti petugas akan memberinya sebuah sanksi berupa penilangan.
Penilangan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberi efek jera kepada si pelanggar agat tidak mengulanginya lagi.
Namun nasib sial justru malah dialami oleh seorang pria bernama Angga Aji Kumala, warga Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng.
Niatnya ingin berangkat ke pasar tapi malah ditangkap polisi karena dikira ikut balap liar di Jalan Sutan Syahrir Pangkalan Bun.
Peristiwa tersebut terjadi pada 8 Juli 2018 lalu sekitar pukul 01.00 WIB di pertigaan PDAM Pangkalan Bun, Jalan Sutan Syahrir.
Saat itu Angga bersama temannya hanya lewat di jalan tersebut untuk menuju ke arah pasar. Karena dikira ikut balapan, akhirnya motor Yamaha Vixion miliknya langsung diangkut ke Markas Polres Kobar.
Bahkan, teman Angga yang mengendarai motor miliknya ditampar sebanyak 7 kali oleh polisi yang menilangnya. Polisi tersebut juga sempat mengeluarkan tembakan ke udara.
Angga pun akhirnya mendapat surat tilang dan ia disuruh sidang pada 10 Agustus 2018 lalu. Ia pun mengikuti sidang di PN Kobar dan didenda Rp 1,5 juta serta harus dibayar ke rekening negara di Bank BRI.
Pada 12 Agustus 2018, Angga pun menuju kantor Polres Kobar untuk mengambil motornya dengan membawa surat bukti pembayaran tilang. Namun motornya tidak bisa diambil dengan alasan pajak STNK-nya mati.
Dengan segala upaya akhirnya motor Yamah Vixion miliknya pun bisa dikeluarkan. Tapi saat motornya coba dihidupkan tak kunjung menyala.
Ia pun kemudian membuka jok motornya, ternyata CDI, suit dan relay hilang. Sudah bertanya pada polisi namun mereka mengatakan tidak tahu.
Ia pun bingung karena motor yang berada di kantor polisi pun masih tidak aman. Padahal harga 3 peralatan motor itu bisa mencapai Rp 2 juta.
Angga pun kemudian memposting pengalamannya itu di akun Facebook miliknya dan mendapat beragam komentar dari netizen. Namun hal yang dilakukannya itu justru malah membuatnya disalahkan.
Kasat Lantas Polres AKP Marsono saat dikonfirmasi membantah anak buahnya mengambil peralatan motor milik Angga.
Marsono bahkan mempertanyakan kapan Angga pernah ke kantor Satlantas untuk menanyakan 3 peralatan motor yang hilang itu.
Ia juga menambahkan bahwa saat penangkapan itu Angga disinyalir akan melakukan balapan liar di area tersebut.