RANCAH POST – Meski berasal dari buah yang mengandung banyak vitamin, tapi mengonsumsi jus kemasan terlalu banyak ternyata tidak baik untuk kesehatan.
Itu karena jus kemasan tidak murni terbuat dari buah asli, terdapat beberapa bahan tambahan di dalamnya yang memengaruhi kesehatan.
Belum alma ini seorang wanita dari Singapura bernama Titinlismawati meninggal dunia akibat terlalu banyak minum jus kemasan.
Titinlismawati menderita sakit kaki yang disebabkan asam urat. Ia pun mengonsumsi jus buah kemasan berwarna ungu yang diproduksi Malaysia untuk mengurangi rasa sakit di kakinya.
Bukan tanpa alasan, Titin meyakini kalau jus itu ampuh untuk menyembuhkan penyakitnya setelah sang ayah yang berusia 61 tahun juga sembuh dari penyakit yang dideritanya setelah dua kali minum jus kemasan itu.
Sempat khawatir dengan kandungan dari jus itu, ayah Titin pun memutuskan untuk berhenti mengonsumsi jus kemasan yang tidak disebutkan mereknya itu.
AKan tetapi tidak dengan Titinlismawati yang justru rutin meminum jus berwarna ungu itu selama enam bulan.
Titin sempat mengelun tentang punggungnya yang sakit saat makan malam pada Kamis (20/9) lalu. Keesokan harinya ia pun memutuskan untuk pergi ke dokter.
Dokter mengatakan kalau itu hanya flu perut. Titin pun mengonsumsi obat yang dianjurkan dokter. Tapi pada pukul 11 pagi setelah kembali ke rumah, ia mulai mengalami kesulitan bernafas dan terus terengah-engah.
Melihat kondisi itu, sang ayah pun sempat melakukan CPR lalu membawanya ke rumah sakit terdekat.
Setelah melakukan serangkaian pertolongan, pada pukul 9 malam waktu setempat Titinlismawati pun meninggal dunia.
Pihak keluarga mencurigai kematian Titin ada hubungannya dengan jus buah kemasan yang dikonsumsi serta meminta petugas investigasi untuk menjalankan beberapa tes.
Diketahui, jus kemasan yang dibeli di sebuah toko di Geylang itu sudah dilarang beredar sejak tahun 2017 lalu karena ditemukan mengandung dexametahosene, kortikosteroid kuat yang dapat menyebabkan peningkatan gula darah.
Peningkatan kadar gula darah itu nantinya mengarah ke diabetes, katarak, kelainan tulang dan otot, serta tekanan darah tinggi.
BACA JUGA: Niat Kabur dari Penjara dengan Menggali Lubang Toilet, Nasib Narapidana ini Berakhir Tragis
Jus itu sendiri juga sudah ditarik dari pasaran di Brunei Darussalam sejak Juni 2018 yang lalu.