BERITA BANJAR, RANCAH POST – Kantor BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan cabang Kota Banjar Jawa Barat, Rabu (12/9/2018) kemarin didatangi pejabat Pemkot Banjar.
Mereka yang mendatangi kantor BPJS cabang Kota Banjar, selain walikota, datang pula Plt. Direktur Utama RSUD Banjar, Kepala Dinas Sosial, dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Banjar.
Kedatangan mereka ke kantor BPJS itu, tak lain untuk mempertanyakan klaim pembayaran yang belum juga diterima RSUD Kota Banjar selama 4 bulan terakhir.
Akibat klaim yang belum dibayar itu, RSUD Kota Banjar Jawa Barat terancam gulung tikar dikarenakan tak ada biaya operasional yang digunakan untuk membeli obat-obatan.
Menurut keterangan Wakil Direktur RSUD Kota Banjar, Redi, jumlah klaim yang harus dibayar selama 4 bulan adalah Rp28 miliar.
“Pihak BPJS juga harus membayar denda sebesar 1 persen tiap bulan karena keterlambatan pembayaran tersebut,” tutur Redi, sebagaimana dilansir Harapan Rakyat.
Menurut Redi, pihaknya menginginkan perputaran uang yang sehat untuk biaya operasional rumah sakit. Dengan klaim yang belum dibayar, tentu pelayanan rumah sakit yang akan terdampak.
Meski demikian, seluruh pihak RSUD Kota Banjar tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat dengan menggunakan ‘dana cadangan’.
“Kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat meski kondisinya seperti ini,” kata Redi.
Adapun sebagaimana dikatakan Walikota Banjar Ade Uu Sukaesih, kedatangannya ke kantor BPJS untuk menghadiri rapat koordinasi biasa.
BACA JUGA: Dinonaktifkan Sepihak, Pemegang Kartu KIS di Pangandaran dari Keluarga Miskin Tak Bisa Berobat
Masalah tersebut, dikatakan Uu, sudah diselesaikan. “Ini hanya rakor biasa, sudah selesai,” ujar Uu singkat.