RANCAH POST – Beberapa waktu lalu, tepatnya saat perayaan Upacara HUT RI ke-73, publik sempat dihebohkan dengan beredarnya sebuah video viral di media sosial.
Dalam video itu memperlihatkan seorang siswa SMP yang memanjat tiang bendera saat upacara pengibaran tengah berlangsung.
Bocah laki-laki itu bernama Yohanes Ande Kala Marcal alias Joni. Ia disebut sebagai ‘pahlawan’ karena aksinya yang memanjat tiang bendera demi sang saka Merah Putih tetap berkibar.
Aksi heroik itu dilakukannya tetap pada tanggal 17 Agustus 2018 dalam upacara HUT RI ke-73 di Pantai Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Walhasil, aksi heroiknya itu membawa Joni pada banyak keberuntungan. Mulai dari mendapat sejumlah beasiswa, diundang untuk menonton pembukaan Asian Games 2018, dan mendapat banyak hadiah dari berbagai pihak.
Tapi di balik cerita itu netizen justru terkenang dengan aksi serupa yang ternyata pernah terjadi pada tahun 2017 lalu.
Hal itu diungkapkan oleh seorang netizen pemilik akun bernama Karibo pada Minggu (19/8) kemarin.
Karibo mengungkakan cerita tentang seorang bocah bernama Resa Mangar. Menurutnya, Resa melakukan aksi serupa seperti Joni pada tahun 2017 lalu.
Bedanya, Joni melakukan hal itu saat upacara HUT RI ke-73, sedangkan Resa melakukan hal itu saat HUT Kebupaten Kepulauan Aru ke-14 tahun 2017.
Dan bedanya lagi adalah aksi heroik yang dilakukan oleh Resa, yang merupakan anak putus sekolah itu tidak viral seperti aksi Joni.
“RALAT (MAAF):
JONI Pahlawan Merah Putih INDONESIA pada HUT RI ke-73 Tahun 2018.
REZA Pahlawan Merah Putih INDONESIA pada HUT Kabupaten Kepulauan Aru ke-14 tahun 2017.
Perbuatan Heroisme: Kedua Bocah, sama-sama naik tiang bendera tanpa diminta (rela spontan) pada saat tali bendera lepas dari tangan pengibar bendera, tepat saat bendera hendak dikibarkan.
Akibatnya, upacara pengibaran bendera dapat dilangsungkan.
Resikonya: kedua bocah itu rela memanjat tiang tanpa alat keselamatan, sehingga sangat ber-resiko jatuh dan mengalami cedera ringan, cedera berat, bahkan kematian.
Tetapi kedua bocah itu tidak peduli dengan nyawa yang mereka pertaruhkan, untuk menyelamatkan harga diri bangsa melalui bendera negara.
Kita tidak tahu apa yang ada dalam benak kedua bocah pada saat melakukan aksi heroik yang penuh resiko dan berbahaya bagi kehidupan mereka itu. Yang pasti, bendera terbukti bisa berkibar lagi…!
Aksi heroik yang penuh bahaya itu, kira-kira setara dengan para pahlawan kita pada masa perjuangan meraih kemerdekaan, yang juga mempertaruhkan nyawa di medan perang.
Kedua bocah mempertaruhkan nyawa mereka diatas ketinggian tiang berdiameter 2 inci, hanya agar bendera sebagai lambang kehormatan dan harga diri bangsa, tetap berkibar.
Selepas aksi berbahaya tersebut, pantaslah mereka dihormati negara melalui pemerintah dan rakyat…!
Negara yang besar adalah negara yang menghargai jasa para pahlawannya.
#stop_berdebat
#mari_dukung_joni_dan_reza”, tulis Karibo dalam unggahannya.
https://www.facebook.com/savefanan/posts/2032196713497140
Selain Karibo, akun @ndorobeii juga memposting kisah yang serupa yang kemudian menjadi viral dan mendapat beragam komentar dari netizen.
amay.we33, “Wahhhh ternyata ada joni2 yg gak ke expose..”
hazzeley, “@ndorobeii @hotmanparisofficial bang uang permen dong :(( kasian putus sekolah dia”
BACA JUGA: Viral! Aksi Heroik Bocah SMP di NTT Panjat Tiang Bendera saat Upacara HUT RI ke-73
kyliecece29, “Wajib di viralkan,, semoga adik ini bisa sekolah lagi”
niconadapratama, “Ayo bantu up, sejatinya anak2 bangsa rela berkorban demi negara nya yg indah ini”