RANCAH POST – Sekarang ini kita telah memasuki bulan Dzulhijjah, bulan dimana orang-orang tengah menunaikan ibadah haji dan berkurban.
Selain itu, para penjual kambing dan sapi pun tengah disibukan dengan banyak orang yang datang ke tempatnya untuk membeli hewan untuk nanti berqurban.
Dan cerita yang membuat banyak orang takjub sekaligus salut datang dari seorang tukang kambing asal Baturan, Colomadu, Karanganyar bernama Avika.
Ia menuturkan kalau dirinya baru saja mendapatkan pelanggan anak kelas 3 SD yang berusia 8 tahun yang membeli kambingnya untuk berkurban.
Bocah SD yang merupakan warga Grogol, Sukoharjo datang bersama keluarganya. Sang ibu mengatakan kalau anaknya itu ingin mencari kambing untuk kurban.
Keluarga itu mengatakan ingin survey ke kandang dengan maksud ingin melihat kambingnya secara langsung. Dengan senang hati Avika pun mengantar mereka.
Avika menyebutkan kalau kedua anak yang enggan disebutkan namanya itu begitu aktif saat memilih kambing.
Bahkan orang tua mereka memberi kekuasaan penuh kepada kedua anaknya untuk memilih kambingnya sendiri.
Ibu kandung dari bocah itu juga bercerita kepada Avika kalau kedua anaknya ikut menabung untuk berkurban.
Uang itu merupakan hasil tabungan mereka selama satu tahun. Bahkan, kambing kurban itu juga diatas namakan anak mereka.
Tabungan tersebut diambil dari uang saku sang anak setiap harinya. Mendengar hal itu, Avika mengaku takjub terhadap niat baik kedua bocah itu.
Sang ibu pun menceritakan awal mula anaknya itu ikut berkurban. Tahun pertama mereka ikut iuran kurban sapi dengan dana talangan dari sekolah dan setiap bulannya mengansur ke sekolah atas nama sang ibu.
dan kurban tahun berikutnya diatas namakan sang suami. Setelah itu, tahun selanjutnya kurban diatas namakan anak pertama mereka yang perempuan.
Sedangkan di kurban tahun ini diatas namakan anaknya yang kedua yang berjenis kelamin laki-laki yang masih duduk di bangku kelas 3 SD.
BACA JUGA: Relakan Uang Tabungan Untuk Beli Drone Dibelikan Hewan Kurban, Alasan Anak Ini Bikin Terharu
Sang ibu berharap agar mereka bisa terus berkurban di tahun-tahun selanjutnya dna berencana diatas namakan anggota keluarga mereka secara bergantian.