BERITA PANGANDARAN, RANCAH POST – Anak berusia 6 tahun berinisial N pengidap HIV/AIDS asal Desa Jadikarya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran dikabarkan meninggal dunia.
N, anak penderita HIV dan AIDS itu meninggal dunia pada Sabtu (11/8/2018) dini hari tadi sekitar pukul 04.00 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar Jawa Barat.
Sementara itu, kedua orangtua N diketahui sudah meninggal terlebuh dahulu dengan penyakit yang sama.
“Ini yang disebut dengan generation lost di mana ibu, bapak, dan anak meninggal dunia. Hal ini membuktikan bahwa persoalan HIV/AIDS ini merupakan hal serius yang benar-benar harus diperhatikan,” ujar Koordinator Yayasan Matahati wilayah Pangandaran, Agus Abdullah.
Anak penderita HIV/AIDS di Pangandaran yang meninggal dunia itu disebutkan tertular dari orangtuanya sekitar 2 tahun yang lalu.
Dengan meninggalnya anak ODHA di Pangandaran yang tertular dari orangtuanya itu, lanjut Agus, harus menjadi perhatian bersama semua pihak.
“Sebenarnya anak ini pernah melakukan terapi dengan orangtuanya di Kota Banjar, namun terhenti lantaran terkendala jarak dan biaya. Diterapi di Banjar karena memang di Pangandaran belum ada layanan terapi untuk anak,” terang Agus.
Dijelaskan Agus, salah satu cara untuk menghentikan HIV/AIDS adalah dengan obat ARV yang efektif menghentikan kerusakan kekebalan tubuh akibat penyakit mematikan tersebut dalam waktu yang cukup lama.
“Untuk menanggulangi dan mencegah HIV/AIDS di Pangandaran, saya berharap pemerintah segera menerbitkan perda,” tukas Agus, dilansir Harapan Rakyat.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita yang tengah hamil dinyatakan positif mengidap HIV setelah menjalani tes yang dilakukan oleh Puskesmas Sindangwangi, Labkesda, dan Yayasan Matahati Pangandaran.
BACA JUGA: 1 Orang Warga Banjar dan 2 Orang Warga Pangandaran Positif HIV/AIDS
“Ia sedang hamil anak kedua dan tinggal bersama dengan orangtuanya yang bekerja sebagai pengambil kayu bakar,” terang Iwan petugas penjangkau lapangan Yayasan Matahati Pangandaran, Sabtu (29/10/2016) silam.