BERITA BANJAR, RANCAH POST – Sebagaimana diketahui, kehadiran ojek online di sejumlah wilayah Indonesia menimbulkan pro kontra tersendiri.
Bahkan tak sedikit terjadi gesekan antaran ojek online dan ojek pangkalan (opang) yang berujung dengan kekerasan yang menimbulkan korban.
Agar hal tersebut tidak terjadi di Kota Banjar Jawa Barat, Polresta Banjar pun menggelar pembinaan dan penyuluhan kepada ojek Kamtibmas yang berlokasi di Aula Kelurahan Pataruman, Senin (6/8/2018) kemarin.
Pembinaan dan penyuluhan yang menghadirkan para pengemudi ojek online dan opang itu dipimpin langsung Kaur Binops Sat Binmas Polres Banjar, Iptu Nurozi, dan Kanit Laka Lantas Polres Banjar, Ipda Deni dan Kadishub Banjar, Ide Suhendar.
Kepada pengemudi ojek konvensional, Iptu Nurozi menyampaikan pesan agar mereka bisa menjaga ketertiban dalam berlalu lintas.
Bukan itu saja, Nurozi juga berpesan agar ojek konvensional bisa bersikap positif seandainya timbul perselisihan dengan ojek daring tersebut.
“Semoga kondisinya tetap kondusif antara ojek konvensional dan ojek online ini,” kata Nurozi, sebagaimana dilansir Harapan Rakyat.
Nurozi pun menaruh harapan di Kota Banjar tidak terjadi gesekan yang berujung dengan urusan hukum dan menimbulkan korban.
“Kami berharap mereka taat hukum sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Selain itu, jangan mudah terkena provikasi agar tidak merugikan diri sendiri,” ujar Nurozi.
Adapun sebagaimana dikatakan salah seorang pengemudi ojek konvensional, Sukmana, dirinya siap menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Banjar.
“Kami siap menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Banjar,” tutur Sukamana.
Kepada Polresta Banjar, Sukmana pun menyampaikan terima kasih atas digelarnya pembinaan dan penyluhan tersebut.
Sementara itu, Kasat Binmas Polres Banjar, Iptu Suharno menuturkan, kegiatan pembinaan dan penyuluhan itu dilaksanakan untuk menunjang keamanan dan ketertiban di Kota Banjar.
BACA JUGA: Miliki Banyak Pelanggan, Layanan Ojek Online Grab di Banjar Resmi Beroperasi
“Tak hanya untuk mempererat silaturahmi, kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan wawasan supaya tidak timbul permasalahan yang berkepanjangan antara ojek online dan ojek konvensional,” ucap Suharno.