RANCAH POST – Pasangan suami istri, Elang Johar (68) dan Ratu Sureni (65), ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah.
Jelas saja kematian pasangan suami istri tersebut membuat kaget warga Blok Desa, RT 03 RW 03, Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
“Waktu itu saya sedang di warung sekitar pukul 8, kemudian ada kabar keduanya meninggal dunia dengan kondisi bersimbah darah. Orang-orang kemudian mendatangi lokasi untuk melihat, polisi juga datang,” terang Iim, tetangga korban, Selasa (31/7/2018) lalu.
Iim yang mengatakan pasangan suami istri itu sebagai sosok yang alim tak menduga kedua korban akan meninggal secara bersamaan.
“Kaget juga, kemarin Ratu belanja ke saya. Tapi sekarang menerima kabar seperti ini,” ujar Iim.
Dikatakan Wakapolresta Cirebon Kompol Fajar Widyadharma Lukman, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Fajar enggan berspekulasi apakah insiden tersebut merupakan pembunuhan atau bukan.
“Kisa belum bisa menyimpulkan kejadian ini, kami akan melakukan otopsi terhadap pasutri yang meninggal ini,” kata Fajar.
Adapun dari hasil olah TKP, polisi mengamankan golok dari dalam rumah tersebut. Pada tubuh Elang, polisi menadapati adanya luka sayatan.
“Pada tangan kiri korban Elang ada luka sayatan, begitu juga dengan korban Ratu yang memiliki luka pada leher dan kepala bagian belakang,” papar Kasat Resktim Polresta Cirebon AKP Rynaldi, Rabu (1/8/2018).
Masih dikatakan Rynaldi, pasangan suami istri tersebut ditemukan di ruangan yang berbeda. Elang ditemukan di kamar belakang dengan sebilah golok, sedangkan Ratu ditemukan di ruangan tengah.
Sebagaimana dihimpun, Elang Johar dan Ratu Sureni rupanya masih memiliki garis keturunan Keraton Kasepuhan Cirebon.
Tak ayal lagi, kematian pasutri keturunan Keraton Kasepuhan Cirebon itu membuat Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadingrat berduka.
BACA JUGA: Masinis Ini Bagikan Cerita saat Lintasi Stasiun Angker di Cirebon, Rasanya Ingin Tutup Mata!
“Betul, keduanya merupakan keluarga keraton. Misalnya ada kegiatan tradisi, keduanya sering ikut. Semoga amal ibadah keduanya diterima Allah SWT,” kata Arief.